Lomba Panjat Pinang di Ancol Seseru Itu!

3 weeks ago 18
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Jajaran pohon pinang yang jumlahnya tak kurang dari 51 batang itu berbaris rapi di tepi Pantai Festival, Ancol, dengan sebuah sepeda di setiap puncaknya. Bendera merah putih yang menghiasi seluruh pohon pinang berkibar-kibar tertiup angin pantai yang bertiup cukup kencang siang itu.

Batang-batang pinang berwarna hitam yang sudah diolesi minyak pelumas itu pun terlihat mengintimidasi dengan tingginya yang tak kurang dari 9 meter. Ratusan orang yang sudah antusias mengikuti lomba berdesakan mendaftarkan diri.

Pesta rakyat yang digelar setiap tanggal 17 Agustus itu sudah menjadi tradisi tahunan di kawasan rekreasi terbesar dan terpadu di Indonesia seluas lebih dari 500 hektar ini. Tidak dipungut biaya untuk menjadi peserta, hanya berbekal tanda pengenal, setiap pengunjung berhak mendaftarkan diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain sepeda yang rupanya menjadi hadiah utama, masih ada kipas angin, kasur palembang, dan berbagai hadiah lain yang melambai-lambai tertiup angin pantai. Perlombaan panjat pinang selalu menjadi perlombaan paling seru sekaligus ditunggu-tunggu pada setiap acara tujuh belasan.

Bila dalam perlombaan di kampung-kampung umumnya hanya menggunakan satu dua pohon pinang saja, maka jumlah 51 pohon pinang siang itu menjadi atraksi akbar dengan keseruan yang disaksikan ribuan orang secara langsung dan diliput oleh belasan reporter televisi, baik di dalam maupun luar negeri. Mungkin tak semua orang tahu, bahwa perlombaan panjat pinang mengandung banyak filosofi yang maknanya cukup dalam.

Karena untuk meraih bendera di puncak pohon itu tidak mudah, filosofi pertama mengajarkan kita untuk tetap berjuang bila kita ingin meraih suatu tujuan. Panjat pinang merupakan perlombaan beregu, karena hampir mustahil memanjatnya sendiri tanpa bantuan orang lain.

Kebersamaan ini melambangkan filosofi kedua, yaitu pentingnya kerjasama untuk meraih tujuan yang sulit dicapai sendirian dan membutuhkan kecerdasan kolektif untuk menyusun strategi yang diperlukan. Namun, tak ada kerjasama yang dapat berjalan dengan baik tanpa menyingkirkan kepentingan pribadi terlebih dahulu. Hal ini menjadi filosofi ketiga, yaitu perlunya sesekali menyingkirkan ego dan mendahulukan kepentingan bersama.

Karena seorang pemanjat pinang hanya akan berhasil mencapai puncak bila ditopang oleh rekan-rekannya, maka filosofi keempat adalah meraih kesejahteraan bersama. Hadiah yang berhasil dimenangkan dalam panjat pinang umumnya akan dibagi rata bersama seluruh anggota kelompok.

Meskipun perlombaan panjat pinang memiliki filosofi yang dalam, tetapi bila dilihat ke belakang, rupaya permainan ini sudah dimainkan sejak era kolonial Belanda. Awalnya bernama de Klimmast yang artinya memanjat dan mulai dimainkan sejak tahun 1930-an. Pada masa itu, peserta panjat pinang hanya orang-orang pribumi saja.

Orang-orang Belanda menjadi penonton yang akan tertawa terbahak-bahak melihat warga lokal mati-matian memanjat batang pinang. Namun pada perlombaan panjat pinang di Pantai Festival tahun ini, pihak yang bersorak-sorak adalah rakyat. Dan tak semua peserta panjat pinang merupakan warga lokal.

Ada satu regu beranggotakan empat orang yang merupakan warga negara Jepang. Mereka terlihat kesulitan menaklukkan batang pohon pinang. Ada juga sebatang pohon pinang yang pesertanya khusus perempuan.

Tentu saja tak seperti peserta pria yang wajib bertelanjang dada dan hanya diperkenankan mengenakan celana pendek, peserta perempuan boleh memanjat pinang dengan pakaian lengkap, kaos berlengan panjang dan celana panjang. Apakah mereka akhirnya berhasil mencapai puncak? Sama seperti peserta dari Jepang yang berkali-kali terjengkang, para peserta perempuan ini pun berkali-kali harus jatuh bangun.

Tapi para penonton tak merasa iba. Mereka justru tertawa menyaksikan atraksi yang sangat menghibur ini. Namanya juga pesta rakyat, setiap orang tentu berhak bergembira.

(sym/sym)

Read Entire Article