Lagi Ramai KDRT, Psikolog Ungkap Tanda Pasangan 'Red Flag' yang Wajib Diwaspadai

3 weeks ago 22
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

'Red flag' berarti bendera merah, yang juga dapat dimaknai sebagai tanda berhenti. Dalam suatu hubungan, istilah red flag digunakan untuk menggambarkan kumpulan sifat atau sikap pasangan yang tidak menyenangkan atau membahayakan.

Namun, rasa cinta yang mendalam terhadap pasangan terkadang membuat seseorang tidak menyadari bahwa dirinya sedang terjebak dalam hubungan tidak sehat atau bahkan toksik.

Psikolog klinis Veronica Adesla mengatakan salah satu ciri yang menjadi tanda pasangan memiliki sifat red flag adalah pemaksa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya setiap individu memang memiliki nilai, pikiran, hingga perasaan. Ketika seseorang memaksakan pikiran hingga perasaannya terhadap orang lain, ini bisa menjadi salah satu tanda red flag dari pasangan.

"Dan memaksakan nilainya dia kepada kita bahwa kita harus berubah, itu aja sudah red flag. Nah itu yang menjadi indikator pertama dan awal untuk kita sadar nih orang apakah orang ini menghargai kita atau tidak, apakah orang ini bisa memandang kita sama berharganya dengan dia atau tidak," imbuhnya saat dihubungi detikcom, Rabu (14/8/2024).

"Kita nggak bisa memaksakan nilai kita kepada dia. Kalau memang itu tidak sesuai dengan nilai dia, kemudian punya pikirannya sendiri, punya perspektifnya sendiri juga, perlu kita hargai, kita nggak boleh memaksakan perspektif kita," imbuhnya lagi.

Veronica mengatakan meski memiliki perspektif atau penilaian yang berbeda terhadap pasangan, seseorang tetap perlu menghargainya. Tak hanya itu, seseorang juga perlu berkompromi atau membicarakan hal-hal yang mungkin menjadi perbedaan terhadap pasangannya sehingga tak perlu memaksa.

"Memaksakan kita untuk melakukan hal yang tidak kita mau lakukan itu sudah red flag banget gitu. Memaksakan kita untuk memakai baju yang kita nggak suka, memaksakan kita untuk pergi ke tempat yang kita nggak tau, nah itu adalah hal-hal yang demikian," katanya lagi.


(suc/up)

Read Entire Article