ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mempercepat dimulainya program cetak sawah 1 juta hektare (Ha). Cetak sawah baru ini dilakukan untuk peningkatan ketahanan pangan Indonesia menuju swasembada pangan.
"Hari ini adalah tonggak sejarah, milestone, kita memulai akan mengembangkan padi di Kalimantan Tengah. Ini kita rancang minimal 500 ribu Ha, syukur-syukur bisa 1 juta Ha. Anggaran kita siapkan, Insyaallah satu sampai dua minggu ke depan sudah mulai bekerja," kata dia dalam video yang diunggah akun Instagram @kementerianpertanian, dikutip Kamis (29/8/2024).
Amran menyebut percepatan itu merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Karena saat ini telah teradi darurat pangan yang tidak lagi bisa ditunda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita gerak cepat atas arahan Bapak Presiden dan juga Presiden Terpilih. Kedua-duanya, beliau meminta, memerintahkan saya bergerak cepat karena ini darurat pangan, pangan tidak bisa ditunda, ini sangat krusial, sangat mendesak," terangnya.
Dalam keterangan yang sama, Direktur Jenderal Prasaran dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah mengatakan tahap pertama mencetak sawah baru dimulai dari 200 ribu Ha. Pihaknya akan segera memberikan bantuan Alat Dan Mesin Pertanian (Alsintan) untuk menggarap program tersebut.
"Tentu akan kita melihat kondisi lahan seperti apa. Pada daerah-daerah lumpurnya dalam kita akan menggunakan (alsintan) TR2, daerah yang cukup baik TR4. Kita akan dorong Insyaallah minggu depan kita dorong alsintan 200," jelasnya.
Sebelumnya, Amran juga telah mengatakan pihaknya menargetkan mencetak sawah baru 1 juta ha. Menurutnya untuk mencetak sawah baru membutuhkan anggaran sampai Rp 35 triliun.
"(Anggarannya) ya antara Rp 25 triliun, Rp 30 triliun, sampai Rp 35 triliun," kata Amra ditemui di Gedung DPR RI, Senin (26/8/2024).
Amran mengatakan sawah yang akan dicetak baru itu dari lahan rawa mineral dan lahan biasa. Dia menyebut langkah itu dilakukan untuk meningkatkan produksi di tengah masalah perubahan iklim, seperti El Nino yang menyebabkan kekeringan.
"Ada perubahan yang luar biasa, sehingga pemerintah bertekat untuk mencetak awah 1 juta Ha," ucapnya.
(kil/kil)