ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemerintah menyiapkan sejumlah strategis untuk mengejar target produksi minyak dan gas bumi (migas) pada tahun depan. Beberapa di antaranya ialah dengan mengaktifkan kembali (reaktivasi) sumur dan lapangan idle atau nganggur, hingga menggandeng perusahaan China.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Ariana Soemanto menerangkan, Kementerian ESDM, SKK Migas dan Pertamina telah melakukan pembahasan teknis terkait dengan strategi untuk reaktivasi sumur dan lapangan idle.
"Lapangan/sumur yang tadinya idle ini juga akan menjadi prioritas untuk dikerjakan sendiri, atau dikerjasamakan dengan mitra. Dalam hal kerjasama dengan mitra, pemerintah akan mendukung Pertamina agar ketentuan dalam kerjasama antara Pertamina dengan mitra menjadi lebih menarik dan bisa dieksekusi lebih cepat, sehingga tambahan produksi bisa segera didapat," terangnya di DPR, Jakarta, Selasa (27/8/2024) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan China, Sinopec juga digandeng sebagai upaya untuk mendorong produksi migas. Perusahaan tersebut akan masuk ke 5 lapangan Pertamina dengan teknologi peningkatan produksi.
"Terkait dengan intervensi teknologi, perusahaan migas China (Sinopec) akan masuk ke 5 lapangan Pertamina dengan teknologi peningkatan produksi. Hari ini, tim teknis dari ESDM, SKK Migas dan Pertamina sedang di China untuk evaluasi teknis penerapan teknologi tersebut di lapangan di China. Selanjutnya, awal September Tim teknis Sinopec akan ke Indonesia untuk penjajakan teknologi tersebut ke 5 lapangan Pertamina," terangnya.
Ariana menjelaskan, peningkatan produksi dari proyek baru maupun dari KKKS besar akan dikawal dan didukung penuh. Beberapa kebijakan baru saja terbit seperti Permen ESDM Nomor 13/2024 tentang Kontrak Bagi Hasil Migas Gross Split yang baru, diharapkan akan mendorong iklim investasi migas lebih positif. Hal ini ditambah dengan fleksibilitas gross split ke cost recovery dimana beberapa blok migas sedang berproses.
"Kementerian ESDM juga sudah siapkan Kepmen ESDM 199/2021 terkait insentif hulu migas yang dapat memperbaiki keekonomian kontraktor agar lebih optimal. Selain itu, lelang blok migas baru sekarang jauh lebih menarik. Bagi hasil migas untuk kontraktor saat ini bisa mencapai 50%. Dahulu hanya 15-30% saja," ungkapnya.
Sebagai informasi, rapat kerja antara Komisi VII dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyepakati asumsi sektor ESDM dalam RAPBN 2025, di antaranya lifting migas 1,610 juta barel setara minyak per hari (boepd). Lifting ini terdiri dari lifting minyak bumi 605 ribu barel per hari (bopd) dan gas bumi 1,005 juta boepd.
(acd/rrd)