ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengunjungi Balai Rehabilitasi Sosial Anak Sentra Alya Tama di Jambi. Risma mengungkapkan anak-anak penerima manfaat di sana banyak yang khawatir akan masa depan.
"Jadi mereka banyak masalah, ada yang berhadapan dengan hukum, ada yang dia memang telantar. Yang mereka ceritakan masa depan mereka, jadi rata-rata mereka mengeluh 'Nanti aku gimana? Nanti masa depannya kayak apa?'. Nah saya yakinkan bahwa negara ada. Untuk mereka nggak perlu kuatir tentang masa depannya," kata Risma di Sentra Alyatama, Jambi, Rabu (21/8/2024).
Risma menuturkan anak-anak yang dibina di sana merupakan anak-anak yang berhadapan dengan hukum. Mulai dari kasus pencurian hingga pembunuhan tanpa sengaja.
"Tadi ada yang berhadapan dengan hukum, jadi ada permasalahan, pencurian ada. Bahkan ada agak berat tentang pembunuhan, tanpa sengaja, akhirnya meninggal. Berikutnya ada juga anak telantar, ada juga anak korban diperkosa bapaknya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risma menyampaikan mereka dibina dan diberi pelatihan sesuai dengan minat masing-masing. Selain pelatihan, mereka juga mendapat treatment psikologis agar dapat kembali ceria.
"Pelatihan, sesuai dengan keinginan mereka. Setelah itu kalau bisa, kita berikan usaha agar mereka bisa usaha. Kalau belum punya tempat mereka bisa usaha di sini," ucapnya.
"Ini ada psikolognya, makanya saya tadi mohon maaf temen-temen Kemensos ini anu, karena mungkin lama, jadi mereka agak tertutup. Ini yang saya ajarkan agar mereka bisa lebih terbuka, karena kalau mereka itu akan mudah beri masukan, ceria," lanjutnya.
Risma mengatakan masa depan anak-anak yang dibina masih panjang. Dia menyebut pembinaan yang paling banyak diminati menjadi petani sawit.
"Karena apapun mereka kan masih anak-anak, mereka harus melanjutkan kehidupan, diberikan macam-macam sesuai keinginan mereka. Macam-macam (minat), tadi laki-laki pengen jadi petani sawit, ada yang pengen jadi barista, chef," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Risma juga menyempatkan diri untuk keliling Sentra. Dia juga melihat langsung kafe yang berada di Sentra tersebut.
Para pekerja kafe merupakan anak-anak hasil binaan. Lokasi kafe berada di depan Sentra.
(dek/taa)