ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Mahasiswa dan buruh akan menggelar demo atas penolakan Revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Jakarta. Mobil barracuda hingga pagar beton terlihat sudah bersiaga di halaman gedung DPR.
Pantauan detikcom, pukul 07.19 WIB, Kamis (22/8/2024), terlihat juga belasan personel kepolisian bersiaga di depan. Sejumlah polisi terlihat stand by dengan motornya.
Terlihat juga puluhan barrier beton dengan kawat di atasnya mengelilingi pagar gedung DPR. Hingga kini belum terlihat massa yang datang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang detikcom, menuju ke gedung DPR, dari arah Pancoran, Jakarta Selatan, sejumlah polisi juga terlihat bersiaga di setiap titik. Tak terlihat juga adanya pengalihan arus ataupun penutupan jalan.
Demo di DPR dan MK
Revisi UU Pilkada ditolak oleh berbagai elemen masyarakat. Partai Buruh hingga mahasiswa akan melakokan demo penolakan hari ini di DPR.
Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan menggelar aksi besar-besaran di depan Gedung DPR/MPR RI, esok hari. Mereka mengatakan akan mengikutsertakan 5.000 massa untuk menanggapi langkah anggota DPR RI yang menganulir putusan Mahkamah Kontitusi (MK) tentang Pilkada.
"Untuk aksi besok kami akan mengawal sidang DPR RI paripurna di Baleg dalam rangka memantau, mungkin Baleg akan mengubah MK Nomor 60, tentu kami akan hadir bersama kawan-kawan buruh tani dan nelayan se-Jabar, DKI, dan Banten dan sebanyak sekitar 5.000-an massa, tapi mungkin lebih ya," kata Sekjen Partai Buruh, Ferri Nuzarli, kepada wartawan di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (21/8).
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) turut menggelar demonstrasi di depan gedung DPR RI, Kamis (22/8) hari ini. Mereka hendak mengawal putusan MK mengenai Pilkada.
Rencana aksi disampaikan BEM UI lewat akun Instagram-nya, Rabu (21/8). Mereka akan mulai beraksi pada pukul 09.00 WIB.
"Titik kumpul: Lapangan FISIP UI. Titik aksi: Gedung DPR RI," tulis BEM UI dalam seruan aksi massa kawal putusan MK.
Demo juga dilakukan di Makamah Konstitusi. Eks Aktivis '98 hingga para guru besar akan melakukan akso penolakan RUU Pilkada di MK.
"Yang hadir itu adalah orang-orang yang telah tertera namanya di situ, nama-nama yang ada itu sudah kita konfirmasi," kata Aktivis '98 Ray Rangkuti kepada wartawan, Rabu (21/8).
(azh/aik)