ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemkot Bogor menertibkan lapak PKL yang berjualan di sepanjang Jl Pedati, Kota Bogor. Jl Pedati akan difungsikan kembali untuk jalur kendaraan.
"Kegiatan hari ini sebetulnya kegiatan yang sudah seharusnya kita lakukan berkali-kali, secara rutin di beberapa titik di Kota Bogor, dalam rangka penegakan K3, dalam rangka menjaga kebersihan, dalam rangka menata kota," kata PJ Wali Kota Bogor Herry Antasari setelah memimpin penertiban PKL di Jl Pedati, Selasa (3/9/2024).
Jalan Pedati Bogor akan dijadikan jalur kendaraan lagi. (M Sholihin/detikcom)
Jl Pedati awalnya ditata untuk kawasan kuliner, yang anggarannya menggunakan dana PEN senilai Rp 3,2 miliar. Herry menyebutkan Jl Pedati harus dijaga dan dipelihara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menata kota itu tidak harus membangun sesuatu, tetapi yang ada, kita pelihara dengan baik. Kayak Jl Pedati ini, kita sudah menggelontorkan APBD beberapa waktu lalu, tahun 2021, itu Rp 30 miliar lebih. Baik untuk trotoarnya, paving blok sepanjang ratusan meter," kata Herry.
"Itu Rp 32 miliar uang rakyat, harus dipelihara. Dalam rangka itu maka fungsinya harus jelas. Kalau dipakai untuk tidak sesuai fungsinya, kan ada lumpur, sampah, dan lain sebagainya, akhirnya rusak sebelum waktunya. Apa itu bukan korupsi terselubung yang dilakukan berjamaah oleh kita semua?," sambungnya.
Pantauan detikcom, petugas gabungan Satpol PP, DLH, dan Dishub Kota Bogor menertibkan puluhan lapak PKL pedagang sayur dan buah yang memadati Jl Pedati. Sampah lapak kayu, peti kayu, dan terpal diangkut menggunakan truk.
Setelah lapak ditertibkan, Jl Pedati kemudian dibersihkan dan disemprot petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bogor. Herry menyebutkan Jl Pedati ke depannya akan difungsikan kembali sebagai jalan untuk kendaraan.
"Jadi nanti jalan ini bisa dilewati kendaraan lagi, yang kemarin Jl Pedati tidak bisa dilewati, sekarang kita aktivasi kembali. Jadi yang paling utama tujuan akhirnya agar jalan difungsikan kembali sebagai jalan. Kemudian dipelihara jalan dan trotoarnya agar tidak difungsikan sebagai pasar tumpah yang akan merusak kualitas jalan," kata Herry.
(sol/idn)