ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus menggoreskan garis pertama di kanvas putih berukuran cukup sedang milik seniman Anfield Wibowo. Anfield merupakan seorang pelukis dengan kondisi tuna rungu dan sindrom asperger.
Moment itu terjadi saat Paus bertemu dan menyapa dengan penerima manfaat dari organisasi amal yang terhubung dengan Konferensi Wali Gereja (KWI) di Kantor KWI, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024). Mereka terdiri dari sekelompok orang sakit, penyandang disabilitas dan orang miskin.
Dengan kuas kecil dibubuhi cat kuning, Paus Fransiskus menggoreskan garis vertikal. Kemudian dilanjutkan dengan goresan berbentuk horizontal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total, Paus membubuhkan sebanyak enam goresan di sebelah kanan kanvas milik Anfield. Dengan tersenyum, Anfield menerima kuas yang dipakai Paus Fransiskus.
Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin menyebut goresan itu nantinya akan dilanjutkan menjadi lukisan oleh Anfield. Adapun lukisannya, kata dia, akan dihadiahkan kepada Bapa Suci Paus Fransiskus.
"Sri paus menggoreskan di kanvas. Itu tadi sebagai goresan pertama dan goresan-goresan selanjutnya dilanjutkan oleh pelukis yang penyandang disabilitas. Akan diselesaikan dan diserahkan kepada Bapa Suci," jelas Antonius
"Tergantung si pelukis (bentuknya seperti apa). Dari goresan pertama itu nanti jadinya seperti apa, kita nggak tau. Kita minta untuk divideo prosesnya, sehingga kita tau bagaimana jadinya," ucap dia.
Pada kesempatan itu, Paus Fransiskus menyampaikan pesan bagi para penyandang disabilitas. Paus mengatakan mereka adalah bintang yang bersinar.
"Kalian adalah bintang yang bersinar di langit nusantara ini, para anggota yang paling berharga dari gereja ini. Kalian harta karunia," ucap Paus di hadapan para penerima manfaat.
Paus meminta seluruh umat untuk bertepuk tangan untuk diri sendiri. Karena semua umat, kata dia, dipanggil untuk menjadi juara kasih dalam olimpiade akbar kehidupan.
"Hal ini juga mengingatkan kita betapa besar Tuhan mengasihi kita, satu persatu dan masing-masing dari kita bahkan dengan keterbatasan dan kesulitan kita," ucap Paus Fransiskus.
"Masing-masing dari kita itu unik di mataNya dan Ia tak pernah melupakan kita, tidak pernah. Mari kita selalu mengingat hal itu untuk menjaga harapan kita tetap hidup dan selanjutnya untuk berjuang tanpa kenal lelah, guna membuat hidup kita jadi anugrah bagi orang lain," imbuhnya.
(ond/idn)