ARTICLE AD BOX
Jakarta -
river ojek online (ojol) yang akan menggelar aksi unjuk rasa mulai memadati sebagian Jalan Medan Merdeka Selatan. Hal ini membuat kondisi lalu lintas di kawasan Patung Kuda Monumen Nasional, Jakarta itu mulai padat.
Berdasarkan pantauan detikcom di lokasi, Kamis (29/8/2024), sekitar pukul 11.45 para massa aksi sudah mulai berkumpul di seberang Menara Danareksa. Para mitra driver ini berasal dari naungan berbagai perusahaan, mulai dari Gojek, Grab, hingga Shopee. Itu terlihat dari atribut yang mereka kenakan.
Meski sempat terjadi kemacetan, para aparat keamanan pun bersiaga di sepanjang jalan untuk membantu menertibkan masa dan memastikan kelancaran lalu lintas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang driver ojol mengatakan, para mitra driver ini berasal dari sejumlah wilayah di Jabodetabek. Bahkan ada yang datang langsung dari Bekasi demi turut ikut serta menyuarakan keresahannya. Katanya, aksi akan dimulai usai dzuhur.
"Ini masih nunggu teman-teman yang lain. Ada yang langsung dari Bekasi lagi di jalan. Kalau aksinya nanti sekitar abis dzuhur," kata dia.
Selain dalam rangka menghimpun masa, para mitra driver ini juga melakukan penyisiran terhadap mitra-mitra lainnya yang melalui jalan tersebut. Para driver itu akan diajak ikut serta dalam aksi, sementara jika tidak berkenan maka akan diminta membalikkan atribut jaketnya agar tidak terlihat logo operatornya.
"Membalikkan jaket itu untuk bentuk solidaritas. Karena kita berjuang hari ini juga buat semuanya," ujar Farid, salah satu driver ojol yang ikut demo.
Berdasarkan edaran yang tersebar beberapa waktu lalu, aksi demonstrasi ini rencananya dilakukan hari ini sekitar pukul 12.00 WIB di sekitar Jalan Medan Merdeka barat dan sekitar kantor Kominfo. Massa yang bergabung dalam aksi tersebut diperkirakan mencapai 2.500 orang.
"Jadi pelaksanaan aksi Kamis 29/8/2024 sekitar jam 12.00 WIB di sekitaran Jalan Medan Merdeka Barat atau sekitaran Kemenkominfo adalah dari Koalisi Ojol Nasional (KON) dengan estimasi peserta 2500 massa hadir," kata Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono saat dihubungi detikcom.
Igun mengatakan, aksi ini membawa tuntutan utama soal tarif layanan antar barang dan makanan yang belum diatur oleh pemerintah. Menurutnya, kewenangan itu seharusnya ada di tangan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Ia menyebut saat ini terjadi perang harga di lapangan imbas belum adanya regulasi dari pemerintah.
(shc/das)