ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Anggota Komisi VIII Fraksi PKS Iskan Qolba Lubis mencecar Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengenai temuan BPK terkait lemahnya pengendalian Kemensos. Iskan pun menyinggung jika Risma tidak akan menjabat sebagai Mensos lagi.
Hal itu disampaikan Iskan dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2024). Mulanya, Iskan mengatakan jika terdapat banyak temuan BPK mengenai lemahnya pengendalian dari Kemensos.
"Ini juga memang efek dari menurut saya itu karena birokratnya terlalu jauh, ya bagaimana kira-kira Dirjen Dayasos itu mengendalikan satu peristiwa di Papua di Pegunungan," kata Iskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Disitulah perlunya pembagian tugas antara pusat dan daerah, jadi manajemen terbaru di sistem sosial itu adalah sebagian dana itu dikirim ke daerah gitu," sambungnya.
Iskan lalu menyinggung terkait program permakanan yang dilakukan Kemensos. Menurutnya, permakanan itu cukup diserahkan ke ahli waris.
Kemudian, Risma pun langsung menanggapinya. Dia mengatakan jika permakanan bukan dikelola oleh pusat.
"Memang permakan di daerah pak, di pokmas bukan kami yang kelola," jawab Risma.
"Ini contoh bu, kasih ke siapa?" tanya Iskan.
"Tak kasihkan ke daerah ke Pokmas," balas Risma.
"Apalagi yang dikasih ke daerah?" tanya Iskan.
"Yapi (dana yatim piatu), kemudian kalau mohon maaf kenapa kita bertahan di UPT, mereka bahkan sering nggak tahu pak," jawab Risma.
Iskan mengatakan jika hal yang disampaikannya merupakan temuan BPK. Menurutnya, Kemensos perlu melaksanakan temuan BPK.
"Ini temuan dari BPK, ibu harus melaksanakan itu," ujar Iskan.
"Maaf kalau yang BPK itu masalah temuannya adalah temuannya masalah bansos, meninggal...," kata Risma yang dipotong langsung oleh Iskan.
"Iya ada di Dayasos juga ada, bahkan khusus disebutkan dirjennya langsung," kata Iskan.
Iskan pun menilai jika permasalahan kemiskinan tidak akan berkurang jika masih menggunakan manajemen Jakarta sentris. Dia lantas menyinggung anggaran Kemensos yang mencapai Rp 57 triliun.
"Jadi gini bu, negara Indonesia besar itu kalau dia masih menejemennya Jakarta sentris permasalahan kemiskinan nggak akan berkurang di Indonesia, padahal anggaran sudah Rp 57 triliun, apa dong nilai hasil outputnya yang bagus? Kemudian anggarannya jadi nggak berkualitas," ujar Iskan.
Dia pun lantas menyinggung sikap Risma yang langsung memanas saat diberi masukan. Padahal, kata dia, Risma tidak akan menjabat sebagai Mensos kembali.
"Ibu kan sebentar lagi gak Menteri Sosial, ibu santai aja, ini kan masukan," ujar Iskan.
"Ya makanya ibu capek sendiri karena pengendaliannya. Kita tahu itu dari pusat ke daerah, kalau kita lihat sekarang standar PKH itu aja, udah standar nggak? Sangat jauh standarnya. Itu jadi, ibu sudah, baru tanggapan aja sudah kebakaran jenggot, haha," imbuh dia.
(amw/isa)