ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta berbicara mengenai kesiapan fasilitas kesehatan (faskes) menangani kasus monkeypox (Mpox). Dinkes DKI memastikan seluruh puskesmas yang tersebar di 44 kecamatan siap menangani Mpox.
"Bisa semuanya (puskesmas), siap," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (2/9/2024).
Ani mengatakan para tenaga kesehatan (nakes) telah terlatih mengenali gejala Mpox. Selain puskesmas, Ani juga menjamin kesiapan RSUD di Jakarta memberikan layanan dan isolasi pasien Mpox.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua faskes kita siap. Teman-teman puskesmas juga sangat siap. Insyallah nakes puskesmas sangat terlatih mengenali gejalannya sejak dini, dan RS siap untuk memberikan pelayanan dan isolasi," jelas dia.
Ani menjelaskan apabila pasien menunjukkan gejala ringan maka bisa menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Namun, jika gejala berat timbul maka diminta isolasi di rumah sakit.
"Kalau tidak parah isolasi mandiri bisa tapi kalau mau isolasi di RS kami siap sesuai kondisi pasiennya," terangnya.
Dinkes DKI Jakarta melaporkan sebanyak 59 kasus monkeupox (Mpox) di wilayahnya. Puluhan kasus itu dilaporkan sejak Oktober 2023 hingga 19 Agustus 2024.
Lebih lanjut ia menjelaskan, di tahun 2024 terdapat 11 kasus Mpox yang tersebar di delapan kecamatan di Jakarta yaitu Ciracas, Grogol Petamburan, Jatinegara, Kebon Jeruk, Matraman, Pasar Minggu, Tanah Abang dan Tanjung Priok. Seluruh kasus berada pada usia 21 sampai 50 tahun.
"Kalau kasus positif tidak ada penambahan ya untuk tahun 2024 sampai sekarang kita masih 11, 9 orang DKI dan 2 dari luar DKI, dan 11 itu kondisi sudah sembuh semua," terangnya
"Memang ada beberapa suspek yang masuk dan masuk ke rumah sakit di isolasi dan cek, akhirnya dipastikan bukan Mpox," sambungnya.
(taa/dwia)