ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Shin Tae-yong mengungkap alasannya lebih suka memanggil pemain muda ke Timnas Indonesia. Ia ingin mengubah mentalitas Garuda.
Pelatih asal Korea Selatan itu diumumkan PSSI sebagai juru taktik tim pada Desember 2019. Seiring kontraknya yang habis pada akhir 2023, PSSI memperpanjang sementara hingga pertengahan 2024 untuk Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-23 2024.
Kemudian PSSI memperpanjang lagi hingga tiga tahun ke depan sampai 2027. Sebab Shin Tae-yong berhasil memenuhi target di Piala Asia senior dan Piala Asia U-23.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan Indonesia U-23 sampai membuat kejutan lolos ke semifinal Piala Asia U-23 dan nyaris lolos ke Olimpiade 2024. Sayang Indonesia U-23 kalah di semifinal, perebutan posisi ketiga, dan playoff Olimpiade, sehingga harus rela gagal ke Olimpiade.
Terlepas dari itu, Shin Tae-yong dianggap berhasil memberikan harapan baru dalam membangun timnas yang kuat. Setelah lama terpuruk, wajah baru Garuda dengan para pemain muda dan dukungan diaspora, Indonesia mulai bermimpi tinggi.
"Hal pertama yang saya perhatikan dalam sepakbola Indonesia adalah kurangnya semangat juang, hal itulah yang ingin saya ubah. Siapa pun yang terlalu terbuai dengan kesuksesan mereka akan dikeluarkan dari skuad (timnas), dan saya mulai memilih pemain yang lebih muda," kata Shin Tae-yong, dikutip dari laman FIFA.
"Itulah alasan utama kami bisa sejauh ini. Perubahan terbesar adalah sekarang, para pemain kami tidak mudah menyerah. Mungkin dulu, ketika kami menghadapi tim yang lebih kuat atau berperingkat lebih tinggi, kami akan kalah secara mental sebelum pertandingan dimulai," ujarnya.
"Namun sekarang, para pemain Indonesia memberikan segalanya yang mereka miliki. Mereka bekerja keras tanpa lelah hingga pertandingan benar-benar berakhir," katanya lagi.
Shin Tae-yong memilih membangun tim dengan cara yang cukup ekstrem yakni memotong generasi Timnas Indonesia era sebelumnya. Tidak ada lagi nama-nama langganan seperti Andritany Ardhiyasa, Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, hingga Evan Dimas.
Dengan berani Shin Tae-yong memanggil para pemain muda seperti Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Witan Sulaeman, Egy Maulana, Rizky Ridho, hingga Ernando Ari. Bahkan para pemain muda itu kini sudah menjadi pilar Garuda.
Kini hadir juga banyak pemain diaspora seperti Jay Idzes, Thom Haye, Ivar Jenner, Justin Hubner, hingga Nathan Tjoe-A-On. Mereka sedang bahu-membahu untuk mengharumkan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Indonesia melaju ke Ronde 3 Kualifikasi dan masuk Grup C bersama tim-tim kuat seperti Jepang, Australia, Arab Saudi, China, dan Bahrain. Untuk di babak ini Shin Tae-yong memilih realistis, walaupun tetap berusaha sekuat tenaga mengusung misi lolos ke Piala Dunia.
"Dengan masuknya Erick (Thohir) sebagai ketua PSSI, telah terjadi banyak perubahan sistemik untuk mendukung Timnas Indonesia secara penuh dan efektif. Kami telah menjadi unit yang lebih kohesif, membuat sejarah di Piala Asia dan lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia," tutur Shin Tae-yong.
"Seperti yang diketahui, Indonesia saat ini adalah tim dengan peringkat terendah. Daripada bersaing untuk mendapatkan dua tempat teratas, mungkin lebih realistis bagi kami untuk bekerja keras dan mencapai posisi ketiga atau keempat, dan melaju ke babak play-off. Dari sana, mungkin kami dapat berjuang untuk mendapatkan tiket ke Piala Dunia," ucapnya.
(mro/krs)