ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meluncurkan tiga buku cerita bergambar tentang gempa bumi. Tujuannya untuk membekali masyarakat saat menghadapi gempa dengan pesan yang mudah dipahami.
Peluncuran buku itu dilakukan BPBD bersama The United States Agency for International Development-Komunitas Perkotaan Untuk Aksi Tangguh (USAID KUAT). Total ada tiga buku yang resmi diterbitkan hari ini.
Tiga buku yang diterbitkan merupakan hasil dari sayembara penulisan buku cerita tentang gempa bumi di Jakarta yang diadakan pada Maret lalu. Sayembara tersebut dimenangkan oleh Lina Herlina dengan judul Bola Tiwi untuk menyasar siswa usia SD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, yakni buku karya penulis Anang YB dengan judul Guncang-Guncang Ondel-Ondel untuk siswa usia SMP. Kemudian buku karya Debby Lukito Goeyardi dengan judul Namaku Ancala untuk siswa usia SMA dan dewasa.
Dalam kesempatan Sekretaris BPBD DKI Jakarta, Marulitua Sijabat mewakili Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyampaikan pentingnya
menjembatani antara pengetahuan tentang kegempaan dengan cara masyarakat menyerap informasi. Dia kemudian berbicara tentang potensi bencana gempa bumi di Jakarta.
"DKI Jakarta merupakan kota besar yang secara geografi dikeliling zona subduksi dan aktivitas teknonik yang kompleks," ujar Marulitua di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8/2024).
"Hal tesebut dapat berdampak signifikan terhadap DKI Jakarta yang di mana kepadatan penduduk yang tinggi, infrastruktur yang padat dan struktur tanah di DKI Jakarta terdiri dari lapisan tanah yang lunak," jelasnya.
Dia menyebut terdapat potensi ancaman gempa bumi di Jakata. Karena itu, kata Maruli penting untuk meningkatkan kesiap siagaam mitigasi risoko sejak dini bagi warga Jakarta.
"Melalui buku-buku ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahani dan mempersiapkan diri menghadari kemungkinan terjadinya gempa," ujarnya.
"Kami juga berkomitmen untuk menyebarluaskan buku ini ke berbagai sekolah dan ruang-ruang terpadu ramah anak di DKI Jakarta," imbuh Maruli.
Pada kesempatan yang sama, Deputy Director The United States Agency for International Development-Komunitas Perkotaan Untuk Aksi Tangguh (USAID KUAT) menyampaikan hal yang sama.
Dia menuturkan bahwa gempa yang merusak dapat terjadi kapan saja. Mengingat Jakarta dikelilingi empat patahan gempa yakni megathrust, sesar lembang, cimandiri, dan baribis.
"Kekhawatiran masyarakat yang muncul karena pemberitaan akhir-akhir ini perlu diimbangi dengan informasi yang akurat. Penting bagi seluruh masyarakat tahu hal yang perlu dilakukan ketika gempa terjadi. Ketiga buku ini dapat dijadikan rujukan mengenai cara berlindung yang tepat ketika terjadi gempa", tutur Victor.
Pada acara peluncuran buku juga dilakukan serah terima simbolis kepada tujuh perpustakaan daerah yang ada di Jakarta.
(ond/dek)