BKSDA Jateng Selidiki Penyebab 2 Gajah Mati dalam 3 Bulan di Solo Safari

1 month ago 22
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Solo -

Dua gajah meninggal dalam tiga bulan terakhir di Solo Safari, Jawa Tengah. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah menyelidiki penyebab kematian gajah tersebut.

Dilansir detikJateng, Kepala Seksi (Kasi) Konservasi Wilayah 1 Jateng Sudadi mengatakan satu gajah betina mati pada Selasa (13/8/2024) lalu. Hingga hari ini, belum diketahui penyebab kematian salah satu satwa dilindungi ini.

"BKSDA dapat laporan dari Solo Safari, kita datang lalu lakukan klarifikasi. Terkait penyebabnya, masih menunggu hasil laboratorium dulu. Belum keluar hasil labnya," kata Sudadi saat dihubungi awak media, Rabu (21/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gajah yang mati berusia 16 tahun, dan dikategorikan gajah muda. Dugaan awal, gajah tersebut mati karena virus.

"Dari visum dokter hewannya sana, katanya kena virus. Tapi itu hasil pemeriksaan sementara, belum pasti karena kita masih menunggu hasil lab," jelasnya.

Dari dugaan terkena virus itu, BKSDA minta satwa dipisah untuk mencegah penularan. Dari hasil monitoring-nya, belum ditemukan indikasi kesalahan dalam pemeliharaan maupun penanganan dari kematian gajah itu.

Namun Sudadi mengatakan, pada Juni 2024 lalu, ada juga gajah yang mati. Dan ini merupakan kasus kedua dalam 3 bulan terakhir.

"Kalau yang pertama di bulan Juni. Iya (gajah juga). Sekarang tinggal dua ekor gajah (yang hidup)," ujarnya.

Simak selengkapnya di sini.

(aik/idh)

Read Entire Article