ARTICLE AD BOX
Polewali Mandar -
Bidan di desa bernama Safriani (34) yang jatuh sakit terpaksa ditandu warga menuju rumah sakit di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Bidan tersebut ditandu sejauh 7 kilometer karena jalan yang rusak sehingga menyulitkan kendaraan melintas dengan baik.
Dilansir detikSulsel, Senin (9/9/2024), momen Safriani ditandu di Desa Besoangin, Kecamatan Tutar, Kamis (5/9). Warga sempat membawa Safriani menggunakan mobil, namun kondisi jalan yang rusak berat membuat badan Safriani terguncang parah sehingga kesakitan.
"Sempat pakai hardtop, di tengah perjalanan diturunkan, karena jalannya rusak. Jadi goyang-goyang, semakin terasa sakit badannya, sesak, jadi lebih nyaman ditandu," kata Kepala Puskesmas Tutar, dr Sudirman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudirman menyebut Safriani bertugas di Desa Ratte, Kecamatan Tutar, mengalami hipokalemia muntah berat. Penyakitnya itu tiba-tiba kambuh ketika menghadiri pesta adat di Desa Besoangin.
"Kondisi hipokalemia muntah berat, semua persendian di badan terasa sakit. Dengan kondisi (jalan) yang berat, kalau naik hardtop itu guncangannya sangat terasa, maka ditandu biar lebih nyaman karena tidak goyang-goyang," ujarnya.
Kepala Desa Ratte, Habri, jarak dari desanya menuju Desa Limboro, Kecamatan Sendana, diperkirakan 14 kilometer. Dia mengatakan setengah perjalanan mengevakuasi Safriani sempat ditempuh dengan mobil, sementara setengahnya lagi dengan ditandu. Habri mengatakan kerusakan jalan di desanya sudah berlangsung lama dan pihaknya sudah mengusulkan ke pemerintah agar jalanan diperbaiki namun belum ada perbaikan.
"Kalau hasil tracking hampir 14 kilometer, sekira 13,5 kilometer. Kalau jalan kaki orang biasa (tempuh) 2 sampai 3 jam. Kalau kondisinya begitu (menandu) agak lama, bisa sampai 5 jam," ujar Habri.
Simak selengkapnya di sini.
(haf/dnu)