ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Bidan punya peran vital dalam menjaga kualitas kesehatan ibu dan anak sejak masa kehamilan hingga tumbuh kembang. Mereka menjadi garda terdepan dalam memastikan gizi, perawatan, serta stimulasi anak terpenuhi, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dikenal sebagai fase emas.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) DKI Jakarta, Udur Diana Tumanggor, SST., M.Keb, menegaskan pentingnya peran tersebut.
"Melalui edukasi gizi yang tepat, bidan dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah stunting sekaligus memastikan generasi mendatang tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas," ujarnya dalam diskusi media 'Optimalisasi Peran Bidan dalam 1.000 HPK: Mencegah Stunting dan Mendukung Perkembangan Otak Anak Menuju Indonesia Emas 2045' yang digelar PT Frisian Flag Indonesia bersama IBI DKI Jakarta dan DokterIN.
Pemerintah, melalui Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menegaskan komitmennya mempercepat pencegahan stunting.
"Pemerintah akan terus memperkuat sinergi lintas sektor dalam menanggulangi stunting, karena masa depan bangsa kita bergantung pada kualitas hidup dan kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus," ujar Kepala Seksi Kesehatan Gizi Ibu dan Anak, dr. Muhammad Fahrisal Arief.
DHA adalah Nutrisi Penting untuk Otak Anak
Menurutnya, intervensi berbasis bukti seperti edukasi gizi, pemantauan tumbuh kembang, dan dukungan pelayanan kesehatan menjadi langkah kunci untuk mencapai target Indonesia Emas 2045.
Peran bidan dalam edukasi gizi semakin krusial dengan adanya pemahaman tentang DHA (docosahexaenoic acid). Nutrisi ini penting bagi perkembangan otak, sistem saraf, dan fungsi kognitif anak.
"Bidan berada di garda terdepan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dengan pemahaman yang kuat mengenai gizi, para bidan dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam masyarakat," kata Muklatul Ainiah, A.M.Keb, SKM, MA dari IBI DKI Jakarta.
Hal senada disampaikan Dokter Spesialis Anak, dr. Ellen Roostaty Sianipar, Sp.A (K), yang menekankan pentingnya DHA. "Memastikan asupan DHA terpenuhi sejak dini merupakan langkah strategis untuk mendukung kualitas generasi masa depan," katanya.
Kolaborasi Swasta Dukung Gizi Seimbang
Tidak hanya pemerintah dan tenaga kesehatan, pihak swasta juga berperan aktif dalam mendukung edukasi gizi. PT Frisian Flag Indonesia melalui rangkaian produknya menghadirkan nutrisi lengkap yang diperkaya DHA.
"Sebagai perusahaan yang telah menjadi bagian dari keluarga Indonesia lebih dari 100 tahun, kami terus berkomitmen hadir dan tumbuh bersama generasi demi generasi. Periode emas 1.000 hari pertama tidak dapat diulang kembali, sehingga orangtua harus memastikan anak mendapat yang terbaik," kata Senior Brand Manager PT Frisian Flag Indonesia, Santy Octavia.
Upaya pencegahan stunting tidak hanya berfokus pada anak, tetapi juga ibu hamil yang membutuhkan nutrisi seimbang untuk menjaga kesehatan dirinya dan janin.
ASI eksklusif tetap menjadi sumber gizi terbaik bagi bayi, namun kebutuhan makro dan mikronutrien pada tahap berikutnya juga harus terpenuhi.
Dengan sinergi pemerintah, bidan, dokter anak, dan swasta, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya 1.000 HPK.
Pencegahan stunting sejak awal kehidupan bukan sekadar isu kesehatan, melainkan investasi jangka panjang bagi kualitas generasi penerus.