Bayi Kembar di Gaza Tewas Diserang Israel saat Ayahnya Ambil Akta Kelahiran

3 weeks ago 21
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Kisah tragis lagi-lagi menimpa warga Gaza. Bayi kembar baru lahir tewas dalam serangan udara Israel di Gaza ketika ayah mereka berada di kantor pemerintah setempat untuk mendaftarkan kelahiran mereka.

Asser, laki-laki, dan Ayssel, perempuan, baru berusia empat hari ketika ayah mereka, Mohammed Abu al-Qumsan pergi untuk mengambil akta kelahiran mereka.

Saat dia pergi, tetangganya menelepon dan mengabarkan bahwa rumah mereka di Deir al Balah telah dibom. Serangan itu juga menewaskan istri dan nenek si kembar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak tahu apa yang terjadi," katanya dikutip dari BBC.

"Saya diberitahu bahwa itu adalah peluru yang menghantam rumah," ucapnya sambil menangis.

Menurut kantor berita AP, keluarga tersebut mengikuti perintah untuk mengevakuasi Kota Gaza pada minggu-minggu awal perang Israel-Gaza, mencari perlindungan di bagian tengah jalur tersebut, sesuai instruksi tentara Israel.

Israel mengatakan pihaknya berusaha menghindari tindakan yang merugikan warga sipil dan menyalahkan kematian mereka pada Hamas yang beroperasi di daerah pemukiman padat, termasuk menggunakan bangunan sipil sebagai tempat berlindung.

Pada hari Sabtu, serangan udara Israel terhadap gedung sekolah yang menampung pengungsi Palestina di Kota Gaza menewaskan lebih dari 70 orang. Sejauh ini dilaporkan 39 ribu warga Palestina tewas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.


(kna/suc)

Read Entire Article