ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Komitmen Wings Air dalam pengembangan ekonomi daerah terus dikembangkan lewat penerbangan ke kota-kota kecil dengan ATR 72.
Wings Air mengoperasikan pesawat jenis ATR 72-500/600 yang mampu menjangkau wilayah hingga setingkat kecamatan dan kota-kota kecil dengan aksesibilitas terbatas.
Wings Air terus melayani berbagai rute strategis, seperti Meulaboh ke Kualanamu, Gunung Sitoli ke Kualanamu, Natuna ke Batam, Putussibau ke Pontianak, Muara Teweh ke Banjarmasin, Tana Toraja ke Makassar, Namlea ke Ambon, Labuha ke Ternate, Ruteng ke Kupang, Maumere ke Kupang, Tambolaka ke Bali, Larantuka ke Bali, Nabire ke Manokwari, Dekai ke Jayapura, Babo ke Sorong, Ewer Asmat ke Timika, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap rute dirancang untuk mempermudah aksesibilitas dan memperpendek jarak antarwilayah, menghubungkan daerah-daerah dengan pusat perekonomian dan pariwisata utama di Indonesia," ujar Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resmi pada Sabtu (7/9).
Pesawat ATR 72 Wings Air memiliki kemampuan luar biasa untuk terbang di berbagai bandar udara dengan landasan pacu pendek yang tidak dapat dijangkau oleh pesawat jet yang lebih besar.
"Jaringan rute yang semakin luas, Wings Air membantu memperkuat keterhubungan antarwilayah, menciptakan kesempatan bagi pertumbuhan ekonomi daerah, serta mempercepat mobilitas masyarakat dan barang," sambungnya.
Karakteristik Pesawat ATR 72 ATR 72 merupakan pesawat turboprop berkapasitas hingga 72 penumpang, dirancang untuk penerbangan di rute-rute jarak pendek hingga menengah. Keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk mendarat di bandar udara dengan landasan pacu yang pendek atau terbatas, yang sering ditemui di banyak daerah terpencil di Indonesia.
Selain itu, ATR 72 menawarkan kenyamanan optimal bagi penumpang, dengan desain kabin yang luas di kelasnya dan tata letak tempat duduk ergonomis.
Penumpang Wings Air yang terbang menggunakan ATR 72 akan merasakan beberapa keuntungan, yaitu:
1. Aksesibilitas Tinggi yang memungkinkan penumpang menjangkau daerah-daerah, sehingga memudahkan perjalanan langsung tanpa harus transit di kota-kota besar.
2. Efisiensi Waktu, penumpang dapat menghemat waktu perjalanan dan lebih cepat sampai ke tujuan.
3. Kenyamanan Terbang kabin yang nyaman dan dirancang untuk penerbangan yang stabil dan tenang.
"Operasional pesawat ATR 72 menjadi solusi strategis untuk meningkatkan konektivitas nasional, khususnya di daerah-daerah dengan infrastruktur penerbangan terbatas, sekaligus memberikan dampak positif bagi pengembangan ekonomi daerah," pungkasnya.
(bnl/bnl)