ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memastikan kepengurusan DPP Partai Golkar di bawah kepemimpinannya akan dibuat ramping. Menurut Bahlil jumlah pengurus DPP Partai Golkar tak akan lebih dari 100 orang.
Bahlil mengatakan telah mengkaji jumlah ideal pengurus DPP Partai Golkar. Ia ingin pengurus partai ke depan lebih mengutamakan fungsi dan karya ketimbang jumlah orang di dalam struktur.
"Saya masih berpikir atas kajian mendalam dari teman-teman steering comittee dan pandangan stakeholder Golkar, bahwa kita akan memakai prinsip, miskin struktur kaya fungsi daripada kaya struktur miskin fungsi," kata Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (22/4/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sebagai ketua umum terpilih menjabarkan lewat kepengurusan yang ramping, dari 200 lebih pengurus akan kami sesuaikan kurang dari 100, maksimum 100 tapi keyakinan saya tidak akan mencapai 100," jelasnya.
Bahlil menjelaskan kepengurusan Golkar ke depan juga akan memperkuat kelompok kerja atau Pokja hingga membuat lembaga baru. Dia meyakini langkah ini dapat memaksimalkan peran kader Golkar.
"Kita akan memperkuat Pokja-Pokja kemudian di Badan-Badan Otonom ataupun membuat lembaga-lembaga lain yang merupakan bagian dari sekoci partai tapi menjadi bagian dari inti partai," ujarnya.
"Karena saya punya keyakinan kader partai Golkar itu selalu berpikir bukan di mana strukturnya tapi sesungguhnya apa fungsinya dan bagaimana cara kita memakismalkan orang dan kemampuan masing-masing kader Partai Golkar," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Bahlil mengumumkan sejumlah pengurus baru DPP Partai Golkar usai dirinya resmi didapuk sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
Pengurus baru itu di antaranya:
Sekjen: M Sarmuji
Wasekjen: Putri Komaruddin
Waketum: Adies Kadir, Ace Hasan Syadzily, Melki Laka Lena, Wihaji
Bendahara Umum: Sari Yuliati
Wakil Bendum: Dyah Roro Esti
(dnu/dnu)