ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menekankan pentingnya peran kelas menengah bagi perekonomian Indonesia. Ia menyebut pengeluaran kelas menengah banyak disalurkan ke sektor perumahan, sehingga sektor itu perlu diberikan insentif.
Oleh karena itu, pemerintah bakal menambah kuota rumah subsidi skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dari sebelumnya 166.000 menjadi 200.000 di tahun ini. Kebijakan tersebut akan berlaku September mendatang, dan diharapkan bisa menjaga golongan kelas menengah.
"Pemerintah mendorong FLPP, di mana untuk masyarakat berpenghasilan rendah, FLPP ini dari semula target 166.000 unit ditingkatkan jadi 200.000 unit. Jadi dengan dua kebijakan tersebut yang berlaku September, diharapkan mendorong kelas menengah untuk sektor konstruksi. Kita ketahui sektor perumahan dan konstruksi itu multiplier efeknya tinggi," katanya dalam konferensi pers Dialog Ekonomi 'Peran dan Potensi Kelas Menengah Menuju Indonesia Emas 2045 di Gedung AA Maramis, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga menambahkan, pemerintah juga memutuskan memperpanjang pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DPT) 100% untuk sektor perumahan. Perpanjangan berlaku hingga Desember 2024.
"Pemerintah telah mengeluarkan insentif pajak PPN yang ditanggung pemerintah, PPN DTP untuk sektor perumahan, di mana insentif PPN DTP diberikan sebesar 100% sampai dengan Desember 2024," sebut dia.
Menurutnya, aturan teknis itu akan diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dan disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Kebijakan ini juga sudah disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, dikutip dari detikProperti, kuota program FLPP 2024 turun drastis dari tahun lalu, menjadi hanya 166.000 unit. Bahkan, kuota KPR subsidi sudah menipis dan diperkirakan habis Agustus.
"Kemarin saja itu terealisasi 229 ribu unit. Ini prestasi yang bagus tapi ketika tahun ini itu menurunnya drastis banget, jadi sekarang itu diperkirakan hanya 166.000 unit," ujar Ketua Umum DPP APERSI Junaidi Abdillah kepada wartawan di sela-sela Rakernas APERSI 2024 di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Selasa (23/7/2024).
(ily/ara)