ARTICLE AD BOX
RADEN Darmawan Dajat Hardjakusumah atau lebih dikenal dengan nama Acil Bimbo dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Muslim Cipageran, Kelurahan Cipageran, Kota Cimahi, Jawa Barat.
Personel grup musik legendaris Bimbo itu wafat di usia 82 tahun setelah lama berjuang melawan kanker paru-paru. Ia mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Senin (1/9) malam.
Sejumlah tokoh hadir dalam pemakaman, mulai dari mantan Wali Kota Bandung Dada Rosada, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ono Surono, hingga komedian senior Mi’ing Bagito.
Perwakilan keluarga, Sam Bimbo, menyampaikan terima kasih kepada para pelayat yang telah mengantar kepergian sang adik.
"Menjelang akhir, almarhum memang sakitnya makin berat. Saya juga sebetulnya sakit. Kami bersyukur banyak yang hadir mendoakan," kata Sam, Selasa (2/9).
Menurut Sam, Acil dikenal sebagai sosok musisi kritis. Ia kerap menyampaikan sindiran sosial maupun politik melalui humor dan lirik lagu. Salah satunya lagu Surat Buat Tuan Reagen dan Tuan Breznev (1982), yang berisi pesan untuk Presiden Amerika Serikat Ronald Reagen dan pemimpin Uni Soviet saat itu Leonid Brezhnev.
"Dari lagu itu, kami sampai mendapat penghargaan dan bisa berkomunikasi dengan dua pemimpin negara adidaya," kenang Sam.
Meski di masa senja mereka tak lagi melahirkan karya baru, lagu-lagu Bimbo tetap hidup di hati pendengar, seperti Sajadah Panjang, Tuhan, dan Ada Anak Bertanya pada Bapaknya.
"Kang Acil dulu sangat produktif mencari tema lagu. Tapi belakangan kami sudah capek, tak ada lagi rekaman baru," ujar Sam. (DG/E-4)