ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Menjalani wawancara kerja setelah memutuskan untuk resign bisa menjadi tantangan tersendiri. Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh perekrut adalah alasan di balik keputusan resign dari pekerjaan sebelumnya.
Jawaban ini begitu penting, sebab akan memberi gambaran tentang profesionalisme, komitmen, dan motivasi kamu sebagai pelamar kerja. Jadi, penting untuk mempersiapkan jawaban yang tepat.
Cara Jelaskan Alasan Resign Kerja saat Interview
Saat ingin menjelaskan alasan resign ketika interview, kamu perlu mempertimbangkan alasan resign dengan baik, memberikan jawaban yang singkat, tetap positif, dan jujur. Menurut laman Indeed, begini penjelasannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pertimbangkan Memilih Alasan Ingin Resign
Luangkan waktu untuk menulis semua alasanmu ingin mencari pekerjaan baru. Kamu bisa memikirkannya dengan mempertimbangkan pertanyaan berikut ini
- Apa tujuan karirmu? Dalam 5 tahun apa rencanamu?
- Apa saja kebutuhanmu di lingkungan kerja? Apa yang kamu tidak suka
- Bagaimana hubungan dengan teman kerja?Atasan?
- Kamu ingin berkecimpung di industri apa?
Setelah menuliskan jawaban, lingkari beberapa alasan utama yang ingin disampaikan dalam wawancara. Pilih alasan yang lebih bersifat profesional daripada pribadi.
2. Buat Jawaban Singkat
Meski penting untuk menjawab pertanyaan pewawancara secara lengkap, batasi responmu dalam satu atau dua kalimat. Kemudian arahkan kembali pembicaraan mengapa kamu adalah orang yang tepat untuk pekerjaan tersebut.
3. Tetap Positif
Sekalipun ada pengalaman tak mengenakkan, penting untuk menemukan cara positif untuk menjelaskan alasanmu resign. Sebab, perusahaan ingin mempekerjakan karyawan yang sikap positifnya bisa meningkatkan moral.
4. Jujur Tanpa Terlalu Mendetail
Saat menjawab pertanyaan terkait alasan resign, kamu tidak perlu memberikan semua detailnya. Jika kamu merasa pekerjaan sebelumnya tidak memuaskan, jangan pernah merendahkan atasan di perusahaan sebelumnya.
Pastikan jawaban tetap fokus dan singkat. Alihkan pembicaraan kembali ke alasan mengapa kamu bersemangat dengan peluang yang ada di perusahaan yang akan dilamar.
7 Alasan Resign Kerja dan Contoh Jawabannya
Ada berbagai macam alasan resign, mulai dari ingin memajukan karir, mendapat suasana yang baru, sampai karena urusan pribadi. Begini contoh menjawabnya.
1. Ingin memiliki Peluang untuk Kemajuan Karir
Bergantung pada struktur perusahaan, ada beberapa perusahaan yang mungkin memberikan lebih banyak peluang untuk berkembang. Sehingga, keinginan untuk pindah ke perusahaan baru menjadi alasan umum untuk meninggalkan pekerjaan.
Contoh jawabannya yaitu:
"Saya menyukai pekerjaan dan rekan saya, tapi saya sudah sampai pada itik di mana tidak ada lagi peluang untuk berkembang dalam tim saya." Setelah itu, kamu bisa menemukan peluang untuk berkembang di perusahaan yang baru.
2. Ingin Memiliki Suasana Kerja yang Lebih Baik
Mungkin pekerja ingin resign karena memiliki pilihan yang lebih baik. Bisa jadi lingkungan kerja dan gaji yang lebih baik atau misi perusahaan yang lebih sesuai. Sehingga, masuk akal untuk meninggalkan perusahaan sebelumnya.
Contoh jawaban:
"Meski saya sudah belajar banyak di perusahaan sebelumnya, dari penelitian tentang peluang ini, saya melihat bahwa posisi ini lebih cocok untuk tujuan karir saya. Saya bisa berkolaborasi dengan tim untuk mengembangkan produk inovatif bagi pengguna."
3. Ingin Mendapat Pekerjaan yang Berbeda
Banyak orang yang menjajaki beberapa pekerjaan dan karir yang berbeda dalam hidup mereka. Sehingga, ingin mengubah jalur karir atau pekerjaan yang berbeda bisa menjadi alasan untuk resign dari perusahaan.
Contoh jawaban:
"Saya mencari peluang baru yang belum ada di perusahaan saya sebelumnya, tempa saya mengembangkan dan memperluas keterampilan manajemen saya."
4. Menempuh Pendidikan Tambahan
Banyak orang-orang yang meninggalkan pekerjaan untuk sekolah dan mengejar gelar atau kualifikasi lainnya. Ini menjadi alasan yang baik selama jawabanmu menjelaskan bahwa keputusan ini membantu mengembangkan karirmu ke depannya.
Contoh jawaban:
"Saya menikmati peran saya sebagai asisten hukum, tapi saya merasa akan menemukan peluang yang lebih menantang untuk menyelesaikan persyaratan pendidikan paralegal. Menempuh pendidikan lagi secara full time memungkinkan saya menyelesaikan studi lebih cepat. Selain itu juga menjaga tujuan karir jangka panjang saya tetap pada jalurnya."
5. Menginginkan Work-life Balance
Mengutip laman Jobstreet, dalam era modern ini, mencapai keseimbangan dunia kerja dan kehidupan sehari -hari atau disebut work-life balance menjadi sangat penting. Work-life balance bisa mengurangi stres dan mencegah burnout atau kelelahan saat bekerja.
Sehingga, mencari work life balance bisa dijadikan alasan resign dari perusahaan. Dengan menyampaikan alasan tersebut, bisa jadi perekrut akan menjelaskan bagaimana ritme kerja di perusahaan serta apa saja keuntungan yang didapatkan.
Contoh jawaban:
"Saya percaya bahwa saya bisa bekerja lebih efektif saat dapat menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan. Dalam bekerja, komitmen menjadi aspek penting, sehingga pekerjaan bisa selesai dengan baik dan tepat waktu. Jadi, bagi saya, penting untuk bekerja di perusahaan yang menghargai waktu bekerja dan waktu pribadi."
6. Alasan Keluarga
Menurut laman Novoresume, terkadang memiliki kewajiban untuk mengurus keluarga harus membuat perubahan pada ritme pekerjaan. Misalnya, ada orang tua yang tinggal di rumah, mengurus anak yang masih kecil, atau membutuhkan pekerjaan yang lebih fleksibel.
Apapun keadaannya, mengutamakan keluarga bisa menjadi alasan yang tepat untuk meninggalkan pekerjaan. Sebagian besar perekrut akan memahami dan menghargai dedikasimu kepada keluarga.
Contoh jawaban:
"Pekerjaan saya sebelumnya membuat saya sering bepergian. Itu membuat saya semakin susah menyeimbangkan tanggung jawab saya di rumah setelah anak saya lahir. Sekarang, saya mencari pekerjaan yang lebih fleksibel, sehingga saya bisa lebih dekat dengan keluarga."
7. Masalah Pribadi
Kesehatan dan kehidupan pribadi begitu penting. Jadi, jika ada keadaan darurat mengenai masalah pribadi yang berpengaruh pekerjaan, hal ini bisa menjadi alasan untuk resign.
Contoh jawaban:
"Dulu saya sering bekerja pada shift malam, tapi kebiasaan itu mengganggu kesehatan saya sehingga saya harus berhenti. Sekarang, saya mencari pekerjaan yang sesuai dengan jam kerja siang hari."
Tulisan seputar penjelasan resign kerja ini semoga bisa memperluas peluang dan kesempatan kamu di dunia kerja.
(elk/row)