ARTICLE AD BOX
Rembang -
Batu di atas bukit Pegunungan Lasem diduga sebagai prasasti beraksara Cina. Lokasinya ditemukan di tengah perkebunan jati Dukuh Ngasinan, Desa Warugunung, Kecamatan Pancur, Rembang.
detikJateng berkesempatan mengunjungi lokasi tersebut pada Selasa (13/8/2024) siang. Ditemukan dua batu dengan tulisan aksara Cina yang berukuran cukup besar.
Batu pertama tingginya 144 sentimeter, panjangnya 190 sentimeter, dan setebal 81 sentimeter. Lalu batu kedua panjangnya 216 sentimeter, tinggi 110 sentimeter, dan tebalnya 105 sentimeter. Posisi kedua batu itu berdekatan, berjarak sekitar 20 meter. Di sekitarnya terdapat dua makam berlanggam Tionghoa, masih lengkap dengan bongpainya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga setempat, Jayadi (40) menuturkan, sebenarnya batu itu sudah diketahui oleh warga sejak lama. Namun, warga setempat mengira batu itu hanyalah sebuah makam milik warga Tionghoa seperti pada umumnya.
"Sudah lama, setahu saya itu waktu masih SMP kelas 2. Di bawah situ kan kebun kakek saya. Tiap panen itu main ke sini duduk di situ (batu prasasti). Belum tahu kalau itu benda sejarah. Warga tahunya ya cuma bong (kompleks pemakaman Tionghoa) gitu aja," tutur Jayadi saat diwawancarai detikJateng di lokasi.
Prasasti kuno aksara Cina ditemukan di Desa Warugunung, Pancur, Rembang. Foto diambil Selasa (13/8/2024). (Mukhammad Fadlil/detikJateng)
Berawal dari Ngopi Bareng
"Ceritanya itu lucu, sekitar seminggunan, saya ngopi di atas, di tapaan Santibadhra. Saya cerita-cerita sama Mas Danang. Mas Danang bilang mungkin bong, saya bilang nggak mas. Terus saya ajak ke sini," sambungnya.
Danang Swastika adalah pemerhati sejarah di Lasem, Rembang. Ia mengatakan bahwa penemuan itu berawal dari diskusi ringan kala dirinya ngopi bareng Jayadi.
"Berawal dari kami biasa ngopi bareng di punden tapaan bersama Mas Jayadi. Dan dalam diskusi itu ternyata Mas Jayadi sebagai warga sini bercerita tentang aksara di batu. Waktu itu dugaan saya mungkin itu bongpai. Ternyata beliau mengatakan bahwa bukan. Akhirnya kita cek langsung ke lokasi dan dari pengamatan saya, ini bukan bongpai, ini prasasti," terang Danang saat diwawancarai di lokasi batu prasasti kuno, Dukuh Ngasinan.
"Bagi saya sebagai orang yang senang sejarah, ini merupakan temuan luar biasa yang harus segera saya laporkan ke dinas terkait. Dan alhamdulillah direspons dengan baik. Saya rasa ini merupakan temuan spektakuler bagi kesejarahan di Lasem maupun di Kabupaten Rembang. Karena ini bisa jadi satu-satunya prasasti yang ditemukan saat ini baik di Rembang mungkin di Jawa Tengah, bisa jadi di Indonesia sebagai kebanggaan bagi kami sebagai pelaku sejarah," imbuh Danang.
Dinas Kebudayaan Cek Lokasi
Sementara itu, pada Selasa (13/8), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang melakukan inventarisasi atau pendataan awal atas temuan batu diduga prasasti beraksara Cina itu.
Kepala Sub Koordinator Sejarah, Museum, dan Cagar Budaya pada Dinbudpar Rembang Retna Dyah Radityawati, yang datang ke lokasi temuan mengatakan, atas temuan ini sudah dilaporkan ke Balai Pelestari Kebudayaan atau BPK.
Retna menambahkan, terkait upaya tindak lanjut ke depan nantinya, pembacaan ataupun pembersihan atas batu itu akan ditangani oleh tim ahli filolog aksara Cina dari BPK.
"Kalau kami lebih ke pendataan atau inventarisasi dulu, dokumentasi. Sebelumnya kan sudah ada laporan ke BPK dan BPK sudah ada tindak lanjut, nanti mau ke sini. Untuk pembacaan ataupun pembersihan selanjutnya nanti biar dilakukan oleh tim ahli dari BPK atau pun ahli filolog aksara Cina," terang Retna.
________________
Artikel ini telah tayang di detikJateng
(wkn/wkn)