ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Emiliano Martinez sempat ramai diberitakan akan meninggalkan Aston Villa pada musim panas 2025. Kiper timnas Argentina itu disebut masuk dalam radar Manchester United yang tengah mencari penjaga gawang baru.
Martinez bahkan digadang-gadang siap menjalani petualangan baru setelah menjuarai Piala Dunia bersama Argentina. Isyarat perpisahan pun sempat terlihat saat ia melambaikan tangan kepada fans Villa di penghujung musim lalu.
Namun, bursa transfer berakhir tanpa adanya kesepakatan antara Villa dan Manchester United. Martinez akhirnya tetap menjadi bagian penting dalam skuat asuhan Unai Emery.
Kini, saudara kandungnya, Alejandro Martinez, mengungkapkan cerita di balik kegagalan transfer yang sempat santer tersebut. Ia menjelaskan bagaimana kondisi sebenarnya saat Manchester United mundur dari perburuan.
MU Pilih Senne Lammens, Bukan Emi Martinez
Manchester United memang sedang mencari penjaga gawang anyar untuk memperkuat kedalaman tim. Namun, mereka pada akhirnya tidak bergerak untuk menggaet Emiliano Martinez dari Aston Villa.
Setan Merah justru mendatangkan kiper muda Belgia, Senne Lammens, sebagai tambahan amunisi di sektor penjaga gawang. Keputusan itu membuat spekulasi kepindahan Martinez langsung meredup.
Kedatangan Lammens memberi gambaran jelas bahwa United memilih strategi jangka panjang. Martinez yang sudah berusia 33 tahun pun tak lagi menjadi prioritas utama bagi manajemen Old Trafford.
Dengan begitu, kabar soal transfer Martinez ke Manchester United pun resmi kandas. Ia kembali fokus bersama Aston Villa dan melanjutkan perannya sebagai kiper utama.
Pengakuan Alejandro Martinez
Alejandro Martinez akhirnya buka suara terkait kegagalan sang kakak bergabung dengan Manchester United. Ia menyebut bahwa Aston Villa sendiri punya peran besar dalam keputusan mempertahankan sang kiper.
Menurut Alejandro, Martinez adalah sosok yang sangat dicintai di klub. Oleh karena itulah The Villans enggan melepasnya.
“Saya diberitahu bahwa Emi telah memberikan banyak hal sebagai seorang profesional dan sebagai pribadi. Mereka mencintainya, dan Anda bisa melihatnya di lapangan," ujarnya pada DSports Radio.
"Ia sangat disukai, dan para direktur tidak ingin menjualnya karena ia adalah pemain kunci di tim, dan tim lain menginginkannya. Itulah perselisihan komersial itu,” sambungnya,
(DSports Radio)