ARTICLE AD BOX
Rekan-rekan Zetro Leonardo Purba di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) merasa sangat kehilangan atas tewasnya Zetro di Lima, Peru. Staf KBRI Lima itu tewas ditembak orang tak dikenal pada Senin (1/9) malam.
Sekretaris Ditjen Kerja Sama ASEAN Kemlu, Carolina Tinangon, mengenang sosok Zetro sebagai rekan yang sangat ramah. Sebelum berdinas di Peru, Zetro pernah ditugaskan di Ditjen Kerja Sama ASEAN.
“Orangnya sangat fun, sangat baik, sangat ramah, terus apa pun yang sama minta 'Siap, Bum kita laksanakan bersama’,” kenang Carolina, usai mengunjungi rumah duka Zetro di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, pada Rabu (3/9).
“Saya terus terang sangat kehilangan salah satu orang terbaik saya, ya," sambungnya dengan nada bergetar menahan tangis.
Carolina juga mengatakan rekan-rekannya di Kemlu juga sudah berdoa bersama agar segala proses pemulangan jenazah Zetro lancar.
“Kita tadi pagi juga berdoa bersama dengan teman-teman, jadi mohon doanya semoga semua dilancarkan ya prosesnya lancar, semoga jenazahnya segera cepat bisa dibawa ke Jakarta,” ucapnya.
Zetro tewas ditembak sebanyak tiga kali oleh orang tak dikenal pada Senin (1/9) di dekat apartemennya. Pihak keamanan setempat masih memburu pelakunya.
Mendagri Peru, Carlos Malaver, ketika bertemu dengan anggota parlemen menyebut pelaku adalah pembunuh bayaran.
“Serangan itu merupakan pembunuhan yang memenuhi syarat dalam bentuk pembunuhan bayaran,” kata Malaver seperti dikutip dari Associated Press.
Kepolisian Peru sudah merilis rekaman CCTV terkait pembunuhan Zetro. Terlihat seorang memakai helm menembak dua kali Zetro.
Tembakan menyebabkan Zetro jatuh ke tanah. Kemudian terduga pelaku melancarkan tembakan ketiga ke arah Zetro.
Lalu nampak pelaku penembakan kabur dengan sepeda motor yang dikendarai rekannya.
“Mereka menunggu dia dan peluru menghantam kepalanya, mereka menginginkan membunuh dia,” ucap Malaver.