ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta - Mengigau saat tidur dikenal dengan istilah somniloquy, sementara berjalan sambil tidur disebut sleepwalking. Keduanya termasuk dalam kategori parasomnia, yaitu perilaku tidak sadar yang muncul ketika seseorang sedang tidur.
Menurut National Sleep Foundation, mengigau sambil berjalan saat tidur merupakan respons otak yang belum sepenuhnya 'mati' meski tubuh sudah tertidur. Akibatnya, muncul perilaku seperti berbicara atau bahkan bergerak tanpa sadar.
Penelitian mencatat, mengigau saat tidur bisa terjadi pada hampir semua usia. Ucapan yang keluar biasanya tidak jelas atau hanya berupa potongan kata.
Sementara itu, sleepwalking lebih sering dialami anak-anak, meski tetap bisa berlanjut hingga usia dewasa. Uniknya, orang yang mengalami mengigau berjalan biasanya tidak mengingat kejadian tersebut setelah terbangun.
Dilansir dari News Medical, faktor pemicu mengigau sambil berjalan maupun berbicara dalam tidur sangat beragam, mulai dari kelelahan, gangguan kecemasan, trauma, hingga masalah kesehatan mental seperti depresi atau PTSD.
Meski tidak selalu berbahaya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko cedera serta menurunkan kualitas tidur. Karena itu, penting untuk memahami penyebabnya dan menciptakan lingkungan tidur yang aman.