Yayasan 78 Apresiasi Langkah Dasco Dukung Rehabilitasi Dua Guru Luwu Utara

Ketua Umum Yayasan 78 Agung Foundation, Relly Reagen.(Dok.Istimewa)

YAYASAN 78 Agung (78 Foundation), menyampaikan apresiasi mendalam atas peran signifikan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, dalam membantu dua guru asal Luwu Utara, Sulawesi Selatan Abdul Muis dan Rasnal yang mendapatkan rehabilitasi hukum dari Presiden Prabowo Subianto.

Ketua Umum Yayasan 78 Agung Foundation, Relly Reagen melalui keterangannya kemarin menyampaikan, sebagai organisasi sosial dan advokasi, 78 Foundation mendorong agar legislator seperti Dasco terus menjaga keterhubungan dengan masyarakat sipil, memastikan kanal-kanal aspirasi rakyat tetap terbuka dan diperhatikan di ranah eksekutif. 

"Kontribusi semacam ini sangat penting dalam mengawal tindakan remedial negara, terutama bagi mereka yang berada di garis depan pendidikan. anak guru dan bagian dari civil society, saya sangat berterima kasih atas hati besar Dasco dan kesediaan Presiden Prabowo untuk mendengar dan bertindak," ungkapnya. 

Menurut Relly, semoga contoh ini menjadi pelajaran penting bahwa dialog antara rakyat dan penguasa, melalui saluran konstitusional, mampu menghasilkan keadilan nyata.

Berikut poin-poin dukungan dan apresiasi nyata:
Jembatan aspirasi rakyat ke presiden.  Peran Wakil Ketua DPR RI itu sangat instrumental menjadi “jembatan” antara aspirasi masyarakat, guru yang dirugikan dan Presiden. Menurut laporan, Dasco membantu memfasilitasi pertemuan guru-guru tersebut dengan Presiden Prabowo Subianto, yang akhirnya menandatangani SK rehabilitasi. 

Simbol kepedulian negara terhadap guru. Keputusan rehabilitasi menunjukkan bahwa negara tidak hanya bertindak administratif, tetapi memahami dimensi moral dan sosial, guru sebagai pilar pendidikan harus dihargai, dilindungi, dan dipulihkan harkatnya. Hal ini mencerminkan nilai keadilan sosial dan keberpihakan kepada tenaga pendidik.

Penguatan kanal aspirasi sipil melalui DPR. Keberhasilan ini memperlihatkan bahwa saluran aspirasi rakyat melalui DPR bisa berfungsi efektif. Dasco, sebagai legislator, membantu menyuarakan perjuangan guru hingga ke tingkat eksekutif dan membuat aspirasi tersebut menjadi perhatian presiden secara langsung. Ini menjadi contoh positif bagaimana demokrasi representatif dapat bekerja dalam memperjuangkan keadilan sosial.

Pengingat untuk reformasi hukum dan pendidikan.  Menekankan bahwa kasus ini seharusnya menjadi momentum untuk refleksi lebih luas, sistem hukum, mekanisme pendukung guru serta regulasi partisipasi publik di dunia pendidikan perlu diperkuat agar tidak ada lagi kriminalisasi atas niat baik pendidik.

Peran civil cociety dan legislator harus terus dijaga. (E-2)