ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Wali Kota Depok M Idris meresmikan alun-alun barat dan hutan kota di Setu Tujuh Muara, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Dia mengatakan alun-alun ini dibangun dengan anggaran Rp 58 miliar.
"Ada sebuah pesan dari Alfred Austin, tunjukkan tamanmu niscaya aku akan memberitahu siapa dirimu. Jadi bapak ibu, bahwa karakter diri kita, siapa diri kita, siapa jati diri kita, itu bisa dilihat dari tamannya," kata Idris dalam sambutannya di lokasi, Kamis (19/9/2024).
"Ini taman yang anggun, taman yang insyaallah akan memberikan kenyamanan dari berbagai hal dari semua kelompok dan warga masyarakat," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walkot Depok M Idris resmikan alun-alun dan hutan kota di Sawangan Foto: Devi/detikcom
Idris menyebut taman ini juga terdapat jembatan gantung yang menghubungkan antara Sawangan dengan Bojongsari. Menurutnya, jembatan umum ini untuk mempermudah akses warga menuju alun-alun tersebut.
"Kita juga menyediakan jembatan penghubung, jembatan gantung antara Sawangan-Bojongsari. Tapi ini bukan jembatan umum dalam artian hanya untuk lewat siapa saja, tapi untuk penghubung jalan masuk ke alun-alun taman kota ini. Ini juga terinspirasi dari tugu sejahtera dan jembatan ini jembatan yang kita anggap jembatan anggun sejahtera," jelasnya.
Idris mengatakan pembangunan alun-alun di wilayah Sawangan-Bojongsari ini sebagai simbol pemerataan agar tidak terpusat di Margonda saja. Dalam pembangunan alun-alun dan hutan kota ini, menelan anggaran Rp 58 miliar.
"Oh iya pemerataan, ya benar. Nanti mungkin bisa kita rencanakan pembangunan trotoar di Bojongsari. Ini nilainya dengan jembatan, ini Rp 58 miliar, ininya (alun-alun) Rp 46 miliar, jembatan Rp 13 miliar," ucap Idris.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menyebut di area tersebut menggunakan ikon ikan. Sebab, kawasan Sawangan-Bojongsari terkenal dengan penghasil ikan hias terkenal di dunia.
"Ada tambahan bahwa di area alun-alun barat ini kami sengaja menggunakan ikon ikan karena Bojongsari dan Sawangan penghasil ikan hias terkenal di dunia. Mudah-mudahan para pelaku pembibitan ikan dapat terus kita support agar para pelaku UMKM bisa menjadi salah satu ikon di Kota Depok," kata Imam.
Imam menjelaskan alun-alun ini memiliki fasilitas berupa jogging track, area bermain anak, lapangan futsal, dan juga lapak untuk para pelaku UMKM. Di sini juga terdapat gedung serbaguna (GSG) yang bisa menampung 700 peserta.
"Lalu kami juga membuat jembatan gantung sepanjang 168 meter dengan kapasitas daya tampung mencapai 1,2 ton atau 1.200 kilo setara dengan 150 sampai 200 orang. Kami juga membangun hutan kota seluas kurang lebih 2.400 meter persegi yang akan dijadikan sebagai area konservasi kawasan dengan beragam koleksi vegetasi," ucap Imam.
"Insyaallah wawasan sebagai rahmatanlilalamin kita sayang kepada tumbuh-tumbuhan, kepada pohon, kepada hewan, kepada air, kepada udara ini bagian daripada kita pembangunan konsep untuk semua. Bukan sekedar untuk sejahteraan manusia tapi untuk Depok hijau yang berwawasan lingkungan yang akan kita wariskan kepada generasi yang akan datang untuk bisa menjadikan Depok lebih hijau lagi," imbuhnya.
Alasan Bangun Alun-alun
Sebelumnya, Walkot Idris menjelaskan alasan dibangunnya alun-alun tersebut. Alasannya karena wilayah barat Sawangan atau Bojongsari dicanangkan untuk titik keramaian baru Kota Depok.
"Kami telah mencanangkan wilayah barat yaitu Sawangan dan Bojongsari sebagai titik keramaian baru, atau the new center point Kota Depok. Sehingga pembangunan di wilayah tersebut terus dikejar," ujar Wali Kota Depok M Idris dalam keterangannya, Senin (18/7).
"Selain itu, Sawangan memiliki potensi yang baik untuk dijadikan pusat bisnis baru di Kota Depok. Pembangunan yang kami lakukan telah mengarah ke sana," lanjutnya.
(fas/fas)