ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Tak terasa pemerintahan Kabinet Indonesia Maju di Bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berakhir 20 Oktober. Jokowi menjadi orang nomor 1 di Indonesia selama kurang lebih 10 tahun.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merupakan salah satu menteri yang mendampingi Jokowi selama 10 tahun, dalam 2 periode kepemimpinannya.
Basuki mengungkapkan rencana usai tak lagi jadi menteri. Katanya, ia ingin mengajar usai purnatugas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya nanti, nanti kan bisa ngajar. Saya pengin ngajar," ujar Basuki sembari tertawa saat ditemui wartawan di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).
Lalu ketika ditanya apa yang ingin ia ajarkan, Basuki tidak merinci. Ia hanya memberi kode bahwa ada satu hal yang ingin ia ajarkan. "Satu lah, satu pelajaran aja, hanya untuk mengisi," kata dia.
Sebagai tambahan informasi, dalam momen Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI dan sejumlah kementerian pada Senin lalu, Basuki menyampaikan salam perpisahan. Adapun rapat tersebut diketahui sebagai rapat terakhirnya dengan Komisi V.
"Terima kasih atas semua pengawasan yang bapak ibu berikan, atensi yang diberikan kepada PUPR," kata Basuki dalam rapat tersebut di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2024).
Basuki juga menyampaikan permohonan maaf mendalam kepada para anggota Komisi V DPR RI apabila ada ketidakselarasan dan perbedaan persepsi selama 10 tahun bekerja sama. Ia juga berharap agar silaturahmi bisa terus terjaga.
Ia juga turut menyampaikan rasa syukurnya karena bisa bekerja sama dan menjalin hubungan kekeluargaan dengan Komisi V. Momen rapat terakhir ini pun membuat Basuki cukup emosional, hingga meneteskan air mata.
"Sekali lagi terima kasih bapak atas semuanya. Tidak mudah membina hubungan keluarga-keluarga seperti di Komisi V ini bapak," ujar Basuki, sembari menundukkan kepala mulai terisak.
Dalam kesempatan itu, ia juga turut mengenang beberapa kejadian yang menurutnya tidak terlupakan, salah satunya rasa tegang yang kerap melingkupinya di setiap raker. Bahkan, Basuki mengaku sampai sakit perut setiap sebelum rapat.
"Walaupun setiap rapat berangkat saya pasti mules, tapi ternyata Raker itu sangat membantu, sangat mendorong saya, khususnya sebagai menteri untuk koreksi kepada para pimpinan, eselon I kami. Untuk itu izinkan saya mengucapkan terima kasih," kata Basuki.
Basuki telah menduduki jabatan sebagai Menteri PUPR sejak Kabinet Kerja 2014-2019. Ia pun Kembali menduduki posisi tersebut di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Sebelum menjabat sebagai Menteri PUPR, Basuki telah aktif berkegiatan di pemerintahan. Ia sempat menjabat sebagai Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air (2001-2002) hingga Kepala Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal (2002-2003).
Barulah pada 2003-2005 Basuki akhirnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Ia juga sempat menduduki posisi Direktur Jenderal Penataan Ruang selama satu tahun, yakni sampai tahun 2014. Hingga akhirnya, di periode pertama Presiden Jokowi, Basuki diangkat sebagai Menteri PUPR.
(shc/ara)