ARTICLE AD BOX
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI), Buya Anwar Abbas mengungkap keburukan Amerika Serikat pasca terbunuhnya Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah. Menurut dia, Amerika selalu menganggap dirinya sebagai negara yang terhebat dan terbaik. Negara ini tidak pernah bisa mengoreksi dan mengevaluasi diri.
"Ini tercermin dari kata-kata menteri luar negerinya Antony Blinken yang menyatakan bahwa dunia akan lebih aman tanpa Nasrallah," ujar Buya Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (1/10/2024).
Pertanyaannya, kata dia? memangnya apa yang telah dilakukan oleh Nasrallah sebagai sekjen Hizbullah?
Menurut Buya Anwar, apa yang dilakukan oleh Nasrallah hanyalah membela hak-hak rakyat Palestina yaitu sebuah usaha dan perjuangan yang sangat mulia karena menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Lalu apa yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat selama ini untuk manusia dan kemanusiaan serta keadilan? Hanya orang buta dan tulilah yang tidak tahu tentang keburukan dan kejahatan yang telah mereka lakukan," ucap Buya Anwar.
Dia pun mencontohkan berbagai peristiwa peperangan yang terjadi di Vietnam, Korea, Afghanistan, Irak, Iran, Ayuria, Audan, Libya, dan Palestina. Menurut Buya Anwar, negara-negara itu telah menjadi saksi bagaimana jahat dan buruknya perbuatan yang Amerika lakukan, di mana ratusan ribu orang telah meregang nyawa akibat perbuatan mereka.
"Lalu sekarang Amerika Serikat dengan tidak memiliki rasa malu dengan seenaknya menilai dan menyimpulkan bahwa dirinyalah yang terbaik dari lainnya. Hal ini tentu jelas merupakan sebuah peristiwa yang menggelikan karena hanya orang yang terkena penyakit amsenialah yang bisa lupa terhadap semua peristiwa-peristiwa buruk dan jahat yang telah mereka lakukan tersebut," kata Buya Anwar.
Dia menambahkan, semua keburukan Amerika itu telah tersimpan dalam benak setiap orang dan di dalam buku-buku serta dokumentasi yang tersusun rapi di ribuan perpustakaan.
"Oleh karena itu, jika Amerika sekarang berusaha untuk menyembunyikan boroknya dengan menuding orang lain yang telah berbuat jahat dan buruk, maka Amerika tak ubahnya seperti burung unta yang menyembunyikan dirinya dengan memasukkan kepalanya ke dalam tumpukan jerami sementara badannya yang besar yang penuh dengan noda dan dosa masih tampak dengan jelas oleh orang lain," jelas Buya Anwar.