ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Seperti di Jawa, masakan Minang juga punya perbedaan di tiap wilayahmya. Seperti masakan dari pesisir dan darek atau daratan yang punya ciri khas masing-masing.
Nasi Padang termasuk makanan khas Minang yang banyak sekali peminatnya. Berupa nasi dengan aneka pilihan lauk, seperti gulai, rendang, dendeng, dan lainnya.
Sumatera Barat dengan ibukota Padang ini memiliki banyak wilayah, ada yang berasal dari daerah pesisir (pasisia) atau daratan (darek). Setiap wilayah punya hasil bumi berbebda. Karena itu racikan bumbu dan masakannya juga berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa perbedaan masakan Minang pesisir dan daratan:
1. Wilayah Pesisir dan Daratan di Sumatera Barat
Jika menggunakan bahasa Minang, pesisir disebut sebagai pasisia, sedangkan daratan disebut darek. Menurut sejarahnya, pada masa Hindia-Belanda, kawasan Sumatera Barat terbagi menjadi 2.
Pernah dikenal dengan sebutan Karesidenan Padang Darat (Padangsche Bovenlanden) dan Karesidenan Padang Pesisir (Padangsche Benedenlanden), mengutip dari Sumbarkita.id (27/4/2024). Namun, semenjak 1914 bergabung menjadi satu, yaitu Karesidenan Pesisir Barat Sumatera.
Untuk wilayah pesisir, meliputi kawasan Pesisir Selatan, Padang, Pariamas, dan Pasaman. Lalu, untuk daerah daratan wilayahnya meliputi Tanah Datar, Agam, Limapuluh Kota, Solok, Bukittinggi, hingga Sawahlunto.
2. Karakteristik Masakan Pesisir
Perbedaan masakan minang pesisir dan daratan Foto: Getty Images/iStockphoto
Masakan Minang di wilayah pesisir tentu banyak yang menggunakan hasil tangkapan laut. Di antaranya seperti menggunakan bahan utama ikan, udang, hingga kerang.
Untuk cita rasa masakan juga lebih ringan dan segar, meskipun masakan Minang memang terkenal dengan rempahnya. Penggunaan bumbu pada masakan ini lebih sederhana.
Masakan dari daerah Pesisir ini juga cenderung lebih asam. Hal ini dikarenakan penggunaan seafood yang tak boleh amis ketika disajikan. Beberapa lauk yang biasanya disajikan adalah racikan ikan bakar, sambal lado, pindang, gulai patin, hingga asam padeh.
Baca Juga:
Simak Video "Alasan Rendang Kini Mendunia"
[Gambas:Video 20detik]