ARTICLE AD BOX

SEKOLAH Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat di bawah program Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran (DPMK-ITB) menggelar asistensi untuk Peningkatan Intervensi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) Guna Penanganan Penyalahgunaan Narkoba di Desa Bersih Narkoba (Bersinar), di Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (27/8).
Program ini diikuti perwakilan masyarakat beserta stakeholder Desa Rancamanyar dengan tujuan memberantas penyalahgunaan narkoba di desa tersebut. Sambutan disampaikan Ketua pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat, yakni dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Farmakologi dan Farmasi Klinik Sekolah Farmasi ITB Kusnandar Anggadiredja, Ketua Bidang Rehabilitasi BNNP Jawa Barat Anas Saepudin, dan Sekretaris Desa Rancamanyar Usep Sopandi.
Kusnandar mengatakan bahwa acara ini merupakan program lanjutan dengan BNN. Pada 2019, program ini telah dijalankan dengan target masyarakat umum, kemudian pada 2023 program sejenis dilakukan dengan sasaran mahasiswa ITB, dan tahun ini kembali dilaksanakan dengan menyasar salah satu Desa Bersinar yang memiliki kinerja sangat baik dalam implementasi P4GN.
Program dilaksanakan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) dengan tujuan untuk menginventarisasi permasalahan serta mendiskusikan solusi yang mungkin diambil. Dalam kesempatan ini Sekretaris desa mengucapkan terima kasih atas upaya kerja sama yang dilakukan Sekolah Farmasi ITB dengan BNN Jawa Barat untuk memelihara Desa Bersinar.
Kusnandar menyampaikan materi mengenai bahaya ketergantungan narkoba dan contoh-contoh kandungan bahan aktif yang dapat membuat kecanduan. Dia mengupas tuntas terkait dampak yang bisa ditimbulkan dan gejala serius pada pengguna narkoba. Kusnandar juga menjelaskan gambaran umum terkait mekanisme kerja kandungan narkoba hingga dapat merugikan serta membahayakan penggunanya.
Paparan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai jalur potensi persebaran narkoba di Indonesia oleh Kabid Pemberantasan BNNP Jawa Barat Kombes Wiwin Firta. Wiwin berharap dengan adanya kegiatan ini Desa Rancamanyar yang sudah berkomitmen untuk mewujudkan desa yang bebas narkotika semakin bisa terealisasikan. Dengan dukungan ITB dalam meningkatkan upaya P4GN, Wiwin menegaskan semakin banyak manfaat yang bisa diberikan untuk Desa Rancamanyar.
"Permasalahan narkotika ini merupakan masalah besar yang dapat meruntuhkan sendi-sendi kehidupan bangsa. Perang kepada narkotika adalah perang semesta yang harus diikuti seluruh masyarakat," kata Wiwin.
FGD yang merupakan sesi akhir dari kegiatan kali ini diikuti peserta dari ketua RW, kepala dusun, apoteker desa, dan perwakilan Paguyuban Desa Rancamanyar. Peserta dibagi menjadi dua kelompok besar untuk mendiskusikan solusi yang tepat dalam upaya penanganan penyalahgunaan narkoba yang terjadi pada masyarakat.
Setiap peserta diminta untuk mengidentifikasi masalah penyalahgunaan narkoba merujuk dari kejadian nyata yang pernah mereka temui di lapangan.
"Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini tetapi dapat dapat menemukan solusi untuk menjadi aksi selanjutnya dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba di tengah masyarakat," tandas Sekretaris Desa Rancamanyar Usep Sopandi. (H-2)