ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Satgassus Pencegahan Korupsi Polri melakukan monitoring dan evaluasi (monev) 2 proyek pembangunan di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Kedua proyek ini yaitu peningkatan dan pemeliharaan jaringan irigasi tersier dan proyek pembiayaan pembangunan infrastruktur daerah.
Anggota Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Yudi Purnomo Harahap menyebut 2 kegiatan monev ini dilaksanakan pada 12-17 Agustus 2024. Kegiatan dipimpin oleh ketua tim, Harun Al Rasyid, bersama anggota Andre Dedy Nainggolan, Andi Abdul Rachman Rachim, Panji Prianggoro, Adi Prasetyo, Qurotul Aini Mahmudah dan Darko.
Adapun pemantauan infrastruktur ini dilakukan bersama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang dipimpin oleh Kadiv Pembiayaan Publik Erdian Dharmaputra, Joan J. Tampubolon, Febriana Anidya, Nevala Pulungan, Muhammad Akbar, Dwi Nugroho Adi, Ivan Priyakusuma serta dari DJPPR Kementerian Keuangan Rijanto Triwahjana R.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut proyek-proyek yang dipantau:
1. Proyek pembangunan RSUD Poso di Desa Maliwuko Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dengan nilai Rp 80 miliar;
2. Kegiatan infrastruktur pembangunan Pasar Rakyat Bontorea, Kecamatan Palingga, Kabupaten Gowa, dengan nilai Rp 5,6 miliar;
3. Proyek pembangunan RS Galesong Kabupaten Takalar dengan nilai Rp 91,9 miliar;
4. Proyek pembangunan UMKM Desa Aeng Batu-batu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, dengan nilai lebih dari Rp 3 miliar;
Sementara dalam monev proyek DAK Irigasi Tersier, Satgassus bersama Direktorat Irigasi Kementerian Pertanian yang dipimpin oleh Rahmanto, Tri Hartono, Wahyuni Setyo Lestari dan Arpin. Berikut proyek-proyek yang dipantau:
1. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Tanah Dangkal Tinggimae, Barombong, Gowa, dengan nilai Rp 142.500.000 (juta) Tahun Anggaran 2022;
2. RJIT Tanabangka, Bajeng Barat, Gowa, dengan nilai anggaran Rp 200.000.000 (juta) Tahun Anggara 2023;
3. Damparit Benteng Somba Opu, Gowa, Tahun Anggaran 2024;
4. RJIT Lengkese Mangara Bombang, Takalar, dengan nilai Rp 200.000.000 (juta) Tahun Anggaran 2023;
5. Dam parit Lengkese Mangara Bombang, Takalar. Pembangunan dua unit dam parit dengan nilai Rp 240.000.000 (juta) Tahun Anggaran 2024;
6. Bonto Kassi, Galesong Selatan, Takalar, dengan nilai Rp 200.000.000 (juta) Tahun Anggaran 2023;
Harun Al Rasyid menjelaskan dari hasil pemantauan di lapangan, untuk proyek pembiayaan infrastruktur daerah dapat dikatakan cukup efektif. Di RSUD Poso, kata Harun, Satgassus mengadakan pertemuan dengan PPK, Inspektorat, Pelaksana serta Pengawas Proyek.
"Dari PT SMI menyampaikan bahwa PT SMI akan melakukan pemasangan CCTV di lokasi proyek dan menugaskan konsultan independen, untuk memonitor secara langsung progres pekerjaan pembangunan RSUD Poso," kata Harun dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/8/2024).
Di Pasar Bontorea Kabupaten Gowa, Harun menyebut pasar sudah ramai pengunjung pada pukul 03.00-06.00 pagi. Menurutnya, berbeda dengan tahun sebelumnya, saat para pedagang belum bersedia untuk pindah lokasi berjualan dari pinggir jalan ke pasar tersebut.
Kemudian RSUD Galesong yang pada pemantauan tahun lalu belum dapat beroperasi karena terkendala perijinan, saat ini sudah mulai beroperasi dan bisa melayani kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Takalar.
"Hanya saja, untuk UMKM Desa Aeng Batu-batu, Kec. Galesong Utara Kab. Takalar, masih terdapat beberapa kendala seperti: Atap bangunan yang hilang, akses jalan di tutup oleh warga, pompa air hilang dicuri serta toilet yang telah rusak sebelum dipergunakan," ucapnya.