Sanksi untuk Seseorang yang Melanggar Norma Kesusilaan di Masyarakat

Salah satu jenis norma yang ada di masyarakat adalah norma kesusilaan. Seseorang yang melanggar norma kesusilaan akan mendapat sanksi atau hukuman sesuai ketentuan yang berlaku.

Norma merupakan kaidah atau aturan yang disepakati dan menjadi pedoman tingkah laku. Tujuan norma adalah untuk mewujudkan kondisi ideal seperti yang dianggap baik dan diharapkan dalam masyarakat.

Sanksi terhadap pelanggaran norma akan berbeda berdasarkan jenisnya. Seseorang yang melanggar norma kesusilaan akan mendapat sanksi yang berbeda dengan pelanggaran terhadap norma agama, hukum, atau kesopanan.

Diambil dari buku Pasti Bisa PPKN untuk SMP/MTs Kelas VII, Tim Ganesha Operation (2017:16), norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang bersumber dari hati nurani manusia. Norma ini mengajarkan manusia untuk membedakan sesuatu yang baik, dan yang dianggap buruk.

Ketentuan-ketentuan norma kesusilaan tidak lepas dari ketentuan norma agama. Hal ini karena nilai-nilai keagamaan dan kesusilaan berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Kepatuhan terhadap norma kesusilaan akan menimbulkan rasa bahagia, karena yang bersangkutan tidak mengingkari hati nuraninya. Sebaliknya, pelanggaran terhadap norma kesusilaan merupakan pengingkaran terhadap hati nuraninya sendiri.

Pelanggaran terhadap norma kesusilaan akan mendapat sanksi sosial dalam masyarakat. Sanksi tersebut dapat berupa pengucilan, baik secara fisik (dipenjara, atau diusir) maupun psikis (dijauhi).

Bila ternyata terdapat penyimpangan norma kesusilaan, masyarakat tidak segan untuk melancarkan ejekan, sindiran, atau memaksa dan mengusir orang itu untuk meninggalkan tempat tinggalnya. Sanksi tersebut dikenal sebagai social pressure (social control).

Norma kesusilaan muncul bersamaan dengan kelahiran atau keberadaan manusia tanpa membedakan jenis kelamin dan suku bangsanya. Suara hati nurani yang dimiliki manusia selalu mengatakan kebenaran.

Dengan sifatnya yang melekat pada diri setiap manusia, nilai-nilai kesusilaan bersifat universal. Artinya, norma kesusilaan yang universal tersebit bebas dari dimensi ruang dan waktu, dan berlaku di mana pun dan kapan pun.

Contoh sikap yang mematuhi norma kesusilaan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

Seseorang yang melanggar norma kesus...