ARTICLE AD BOX
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) menegaskan akan adil melayani semua golongan agama. Ia menekankan akan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dalam Pancasila.
Hal itu ditegaskan Ridwan Kamil merespons kabar yang menyebut bahwa pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) hanya menghadirkan program untuk satu agama tertentu saja melalui program Maghrib Mengaji.
"Saya ingin menyampaikan klarifikasi, seolah-olah gara-gara kami yang menyebutkan Maghrib Mengaji, seolah-olah Jakarta diproklamasikan menjadi wilayah satu agama. Saya sampaikan itu adalah tidak betul, itu adalah tidak benar," kata RK dikutip Antara, Selasa (8/10).
Baca juga : RK Tanggapi Larangan Anak di Bawah Umur saat Kampanye
RK mengajak semua pihak untuk mewaspadai berita bohong atau hoaks di era Pilkada seperti saat ini.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu menegaskan, sebagai bagian Indonesia yang berpegang teguh dengan Pancasila, maka Jakarta pun perlu menjunjung tinggi nilai keadilan. Ia pun menegaskan akan melayani warga dengan adil jika terpilih di Pilkada Jakarta nanti.
"Melayani dengan adil semua golongan agama," tegasnya.
Baca juga : Ridwan Kamil Janjikan River Way Lintasi 13 Sungai untuk Atasi Macet Jakarta
RK menekankan pasangan Rido akan adil untuk memberikan pelayanan agama lain agar umat agama lain juga bisa berangkat ke tanah suci seperti umat Katolik ke Vatikan dan sebagainya.
"Insya Allah difasilitasi," ujarnya.
Lebih lanjut, sebagai pemimpin, ia juga akan memperjuangkan aspirasi kemudahan rumah ibadah seperti yang telah dilakukan di Bekasi, di Bandung, dan juga di Bogor.
Ia mencontohkan beberapa pengalamannya dalam memperjuangkan kemudahan rumah ibadah seperti penyelesaian gereja Yasmin, Bogor, hingga mendorong ekspresi di dalam kegiatan Cap Go Meh di berbagai tempat sebelum Jakarta.
"Juga kami bantu pembangunan gereja, kami bantu juga mensponsori kegiatan paduan suara Katolik di mana-mana. Itulah komitmen kami yang sudah kami buktikan, dan itulah komitmen yang sama yang kami lakukan di Jakarta. Karena Jakarta adalah Indonesia dan Indonesia adalah Pancasila," kata RK. (Ant/P-5)