ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Awalnya remaja ini dipaksa untuk jualan makanan oleh sang ibu. Akhirnya dagangannya malah laris manis dan meraup keuntungan puluhan juta rupiah.
Niatnya ingin memberi pelajaran hidup ke sang putra tentang sulitnya mencari uang. Namun, hasil dari niat ibu ini justru melebihi apa yang diharapkan.
Dilansir dari WOB (11/09), kisah ini pertama kali dibagikan oleh sang ibu lewat akun Douyin @蒙蒙. Wanita Jiangsu, China itu menjelaskan bahwa dia ingin memberi pelajaran ke putranya yang berusia 17 tahun. Salah satunya dengan mengajak putranya untuk ikut berjualan snack dan gorengan bersamanya, selama putranya libur sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan saya mengajaknya jualan adalah untuk memberikan pelajaran bahwa hidup itu sulit, sehingga nantinya dia bisa menghargai setiap kesempatan di hidupnya. Tapi saya tidak menyangka bahwa dia akan senang berjualan makanan," jelas sang ibu.
Remaja Ini Dipaksa Jualan Makanan, Dagangannya Malah Laris Manis Foto: Site News
Putranya itu baru saja lulus SMA dan tengah menjalani les tentang seni kuliner. Namun semenjak membantu ibunya berjualan makanan dan dagangannya laris manis, putranya tak mau melanjutkan pendidikannya.
Apalagi dalam waktu 10 hari saja, putranya itu sudah bisa meraup keuntungan RMB 10,000 atau sekitar Rp 21,6 juta. Padahal ia hanya berjualan makanan kaki lima di gerobak kecil.
"Menurut putra saya, tidak ada pentingnya kembali ke sekolah. Sekarang dia mau mengikuti jejak saya dan berjualan makanan kaki lima," tuturnya.
Putranya setiap hari berjualan sosis, kentang goreng, ayam goreng sampai tempura dari jam 4 sore hingga jam 2-3 pagi.
Remaja Ini Dipaksa Jualan Makanan, Dagangannya Malah Laris Manis Foto: Site News
Meski sang putra berhasil menghasilkan banyak uang dalam waktu singkat tapi sang ibu tetap tak menyangka, bahwa rencananya untuk mengajarkan putranya pelajaran tidak berjalan sesuai harapan.
"Sebenarnya saya ingin dia sedikit menderita dan kembali ke sekolahnya. Saya sudah membujuknya berkali-kali untuk kembali sekolah, tapi ia tetap memaksa untuk jualan makanan saja," pungkas wanita itu.
Akhirnya ia menuruti kemauan sang putra, namun ia berharap bahwa suatu hari nanti putranya mau melanjutkan pendidikannya.
(sob/odi)