ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal MPR RI Siti Fauziah menekankan seorang pustakawan harus membangun personal branding. Hal ini penting guna menciptakan citra positif perpustakaan sebagai pusat informasi yang dipercaya dan dihormati.
"Selain itu, pustakawan akan lebih mudah dikenali dan diingat oleh masyarakat serta akan dijadikan sebagai sumber informasi yang terpercaya dan profesional," ujar Siti Fauziah dalam keterangannya, Kamis (29/8/2024).
Hal itu dia sampaikan saat memberikan sambutan di acara Seminar Perpustakaan MPR dengan tema 'Membangun Personal Branding Pustakawan Di Era Digital. Kegiatan ini digelar di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita yang akrab disapa Ibu Titi ini menilai personal branding adalah satu keniscayaan yang harus ada dan menyatu dalam diri pustakawan. Apalagi di era modernisasi digital yang serba cepat dan efisien.
Di era digital menurutnya tidak akan terlihat lagi perpustakaan yang hanya menjadi tempat meminjam buku dengan sistem administrasi yang full manual, dari mulai mencari buku dan mencatat pada lembar peminjaman yang diselipkan di dalam sampul belakang buku.
"Kini semuanya berubah mengikuti perkembangan jaman. Di era digital ini seluruh isi perpustakaan berada di genggaman tangan, melalui smartphone atau gawai yang dimiliki. Sistem administrasi pun full high tech. Peran pustakawan tidak lagi terbatas pada pengelolaan buku atau sumber daya informasi fisik saja," tuturnya.
Dia menjelaskan saat ini pustakawan dituntut untuk menjadi fasilitator informasi yang aktif, inovatif dan dapat dipercaya. Karena itu, seorang pustakawan harus bisa mengikuti zaman, salah satunya dengan menonjolkan personal branding.
Yang perlu diingat, lanjut dia, untuk membangun personal branding tak bisa dilakukan dalam waktu semalam. Dibutuhkan waktu, konsistensi dan dedikasi.
"Melalui seminar ini, saya berharap kita semua dapat belajar dan saling berbagi tentang cara-cara yang efektif untuk membangun personal branding yang kuat. Satu lagi, kita ingin menciptakan sebuah forum dimana para pustakawan dapat bertukar ide, pengalaman dan pengetahuan terkait pengembangan diri di era digital," terangnya. .
Di sisi lain, Kepala Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR Anies Mayangsari Muninggar menjelaskan Seminar Perpustakaan tersebut adalah salah satu dari empat acara menarik yang diinisiasi Biro Humas Setjen MPR dan dibuka secara resmi oleh Plt Sesjen MPR. Agenda ini dalam rangka memeriahkan peringatan HUT MPR Ke-79.
Tiga acara lainnya, yaitu Lomba Karya Jurnalistik yang berkolaborasi dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) di mana 10 kandidat pemenang karya jurnalistik akan dipamerkan selama tiga hari, tanggal 29-31 Agustus 2024. Selain itu ada Pameran Perpustakaan yang juga diselenggarakan selama tiga hari, sejak tanggal 29-31 Agustus 2024. Yang terakhir adalah acara Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat.
(akd/akd)