Prabowo Minta Semua Pesantren Didata setelah Ponpes Al Khoziny Ambruk

PRESIDEN Prabowo Subianto memerintahkan semua pondok pesantren didata setelah peristiwa ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Menteri Sekretaris Prasetyo Hadi mengungkap perintah presiden ini saat menghadiri HUT TNI ke-80 di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, 5 Oktober 2025. “Evaluasi ke depan, ke semua pondok pesantren, kita harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan bangunan infrastruktur pondok masing-masing,” kata Prasetyo.

Selain meminta ponpes didata, Prabowo memerintahkan menteri terkait dan pemerintah daerah untuk memberikan perhatian kepada pondok pesantren. 

Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menemukan total 37 jenazah di reruntuhan Ponpes Al Khoziny hingga 4 Oktober kemarin. Petugas menargetkan pembersihan hingga Ahad, 5 Oktober 2025.

Direktur Operasi Basarnas Yudhi Bramantyo mengatakan tim pencari korban telah menemukan 26 jenazah hingga Sabtu malam, 4 Oktober 2025. “Total korban yang ditemukan sebanyak 130 orang, terdiri atas 104 selamat dan 26 meninggal dunia,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit mengatakan pembersihan puing bangunan mencapai 60 persen. Pembersihan dilakukan untuk membuka jalur evakuasi jenazah.

SAR Surabaya menargetkan pembersihan puing selesai Ahad. “Kami memberikan target besok (Ahad). Kalaupun bergeser sampai ke hari Senin ya tinggal clean up saja,” ujar Nanang dalam keterangannya, Sabtu.

Dia memaparkan, petugas telah menarget sektor atau titik yang diduga terdapat banyak jenazah korban yang tertimbun reruntuhan. Pihak keluarga diimbau menunggu di posko yang berada di RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi.