ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Polisi mengungkap fakta lain terkait M Usman alias DJ Dutch, kurir 11 kilogram sabu. DJ Dutch kerap diundang untuk private party oleh bos narkoba di Medan.
"Kadang dia private party sama bos-nya yang di Medan. Private party, ada undangan dari bosnya," kata Wakasatresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat Kompol Retno Jordanus saat dihubungi detikcom, Jumat (16/8/2024).
DJ Dutch juga mengaku pernah memakai narkoba saat manggung. Namun, dari hasil tes urine negatif narkoba.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ngakunya pernah pakai mahago atau Happy Five, tapi sudah lama. Tes urine juga negatif sih," ucapnya.
Dalih Sepi Job
Jordan mengatakan DJ Dutch mengaku nekat menjadi kurir narkoba karena sepi job. Dia tergiur dengan tawaran uang yang dijanjikan.
"Karena sepi job dan tergiur dari keuntungan yang didapat, pelaku MU ini memilih untuk menjadi kurir narkoba," kata Jordan.
Usman ditangkap bersama temannya yakni A (31) pada Rabu (7/8). Dari keduanya, disita mobil Toyota Camry yang dimodifikasi menjadi tempat menyimpan sabu seberat 11 kilogram.
Polisi telah membuntuti pergerakan keduanya. Hingga akhirnya Tim Satresnarkoba Polres Metro Jakbar menyergap M Usman dan A pada Rabu, 7 Agustus 2024.
"Alhamdulillah tim Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat yang mana melaksanakan join investigasi bersama Polres KP3 Tanjung Priok berhasil mengamankan satu buah mobil Toyota Camry warna hitam nopol B-8023-BF dan barang tersebut disimpan di dalam ruang pintu," kata Jordan.
Dia menjelaskan tersangka memodifikasi ruang pintu mobil Camry untuk memasukkan sabu ke dalamnya. Total ada 11 paket narkoba di kanan-kiri pintu mobil yang berhasil disita polisi.
"Jadi di pintu-pintu itu mereka modifikasi sedemikian rupa sehingga ditaruh sebagai contoh di sebelah kiri depan itu ditaruh 3 kilo, sebelah kanan depan 3 kilo, di belakang 3 kilo, sehingga semuanya sampai hingga di belakang itu kami dapatkan adalah 11 paket narkotika jenis sabu. Selanjutnya tim melaksanakan penggeledahan terhadap mobil tersebut dan melaksanakan pengembangan kemudian didapat satu orang dengan inisial A," kata dia.
Dari penangkapan A ini kemudian berkembang kepada tersangka M Usman. Saat ini A dan Usman masih diperiksa polisi untuk pengembangan jaringan di atasnya.
(mea/imk)