Muncul Tren 'Panti Jompo' Khusus Anak Muda di China, Isinya Pemuda Capek Kerja

3 weeks ago 29
ARTICLE AD BOX
winjudi situs winjudi online winjudi slot online winjudi online slot gacor online situs slot gacor online link slot gacor online demo slot gacor online rtp slot gacor online slot gacor online terkini situs slot gacor online terkini link slot gacor online terkini demo slot gacor online terkini rtp slot gacor online terkini Akun slot gacor online Akun situs slot gacor online Akun link slot gacor online Akun demo slot gacor online Akun rtp slot gacor online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya winjudi

Jakarta -

Muncul tren di China 'panti jompo' untuk anak muda dalam beberapa tahun terakhir. Analis berpendapat bahwa tren ini muncul akibat ekonomi lesu, pasar kerja yang sangat kompetitif, hingga biaya kebutuhan yang meningkat.

Xiaofei (28) seorang pekerja digital lepas menjadi salah satu orang yang mendatangi 'panti jompo' untuk anak muda itu. Ia tinggal di Guanye Youth Retirement di Hebei yang juga menjadi tempat tinggal banyak anak muda pekerja yang mengalami kelelahan.

"Saya bosan dengan lingkungan kompetitif di kota. Setelah merasakan tinggal di Guanye, saya merasa cukup nyaman, dan rasanya seperti kembali ke kampung halaman," ceritanya dikutip dari CNA, Selasa (13/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menggambarkan situasi yang sangat berbeda di 'panti jompo' tersebut bila dibandingkan dengan pusat kota Beijing yang sangat sibuk.

"Lingkungannya juga membuat saya terkesan. Ada gunung dan sungai, dengan nuansa pedesaan yang kental, dan saya sangat menikmati alam," sambungnya.

Seperti yang dilakukan Xiaofei, semakin banyak anak muda yang mencari tempat seperti itu. Menurut analis, hal ini mencerminkan kekecewaan generasi muda yang semakin besar pada sulitnya bersaing di dunia kerja hingga meningkatnya biaya hidup.

Pendiri lembaga Young China Group Zak Dychtwald mengatakan bahwa munculnya rumah pensiun atau panti jompo untuk anak muda sudah menjadi gejala 'penyakit' yang lebih besar, yaitu kelesuan ekonomi dan pasar kerja.

"Kita memiliki generasi muda yang mengintegrasikan realitas ekonomi baru ke dalam pandangan mereka," ucap Zac.

Untuk bisa tinggal di fasilitas tersebut, mereka harus membayar sekitar 138 yuan (Rp 307 ribu) per hari atau 3.599 yuan (Rp 7,9 juta) per bulan. Mayoritas penyewa fasilitas itu berusia antara 20-40 tahun, termasuk pekerja lepas, profesional yang mengalami stagnasi karier, hingga orang yang sekedar penasaran.

Menurut pimpinan dari fasilitas 'panti jompo' untuk anak muda tersebut, fasilitas yang mereka sediakan bertujuan untuk menunjukkan pencarian kedamaian batin dan gaya hidup tenang. Terlebih, kehidupan pelanggan fasilitas tersebut biasanya penuh dengan tekanan.

Sebagian 'panti jompo' anak muda di China tidak menerima pelanggan untuk orang yang berusia lebih dari 45 tahun.


(avk/kna)

Read Entire Article