ARTICLE AD BOX
DALAM upaya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana alam seperti banjir bandang dan banjir lahar dingin akibat erupsi Gunung Marapi, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat bekerja sama dengan Institute Of Care Life (ICL) dari Cina berencana memasang Multi Hazard Early Warning System (MHEWS) di Kabupaten Tanah Datar, Rabu (2/10).
Kunjungan Direktur ICL, Tun Wang, bersama timnya ke lokasi rencana pemasangan MHEWS di Lumbung Bapereng, Nagari Rao-Rao, Minggu (29/9/2024), disambut oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Tanah Datar, Arry Yuswandi, Kalaksa BNPB Sumbar, Kepala Bappeda Sumbar, serta sejumlah pejabat terkait, termasuk Dandim 0307 Tanah Datar Letkol Inf Agus Priyo Pujo Sumedi.
Dalam kesempatan tersebut, Pjs Bupati Tanah Datar, Arry Yuswandi, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan meninjau rencana pemasangan MHEWS di daerah hulu Sungai Bangkahan, yang menjadi aliran lahar Gunung Marapi.
Baca juga : Presiden dan Ibu Negara Bertolak ke Sumbar untuk Tinjau Lokasi Banjir Lahar Dingin
"Kehadiran Direktur ICL dan tim ke Tanah Datar merupakan langkah penting dalam rangka pemasangan MHEWS di aliran lahar Gunung Marapi, daerah Rao-Rao Kecamatan Sungai Tarab. Ini merupakan langkah antisipasi dini terhadap potensi erupsi dan lahar dingin Gunung Marapi,” ujarnya.
Pjs Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Barat atas perhatian dan dukungannya terhadap pemasangan MHEWS di Tanah Datar yang diharapkan mampu memberikan peringatan dini kepada masyarakat setempat.
Direktur ICL, Tun Wang, dalam sambutannya menyatakan apresiasi atas sambutan dari pemerintah daerah. “Kunjungan kami ke Tanah Datar bertujuan mempersiapkan pemasangan MHEWS sebagai alat deteksi dini terhadap potensi banjir lahar dingin dan longsor akibat letusan Gunung Marapi. Sistem ini diharapkan mampu meminimalisir korban dan dampak bencana,” jelasnya.
Tun Wang juga berdiskusi dengan pihak Pemda Tanah Datar mengenai detail teknis dan keamanan alat MHEWS setelah terpasang nanti, guna memastikan sistem ini dapat berfungsi optimal dalam memberikan peringatan dini.
Langkah mitigasi ini diharapkan menjadi upaya nyata dalam melindungi masyarakat dari ancaman bencana Gunung Marapi, sekaligus sebagai wujud sinergi antara pemerintah daerah dan mitra internasional dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana. (YH/J-3)