ARTICLE AD BOX
Tangerang (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga atas kelalaian negara dalam memberikan perlindungan kepada Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima.
"Kami minta maaf kepada keluarga atas semua kesalahan, kelalaian kami sebagai institusi, sungguh tidak ada yang menginginkan kejadian ini," ujar Sugiono di Tangerang, Selasa.
Baca juga: Kemlu: Jenazah staf KBRI Lima tiba di tanah air pada 9 September
Ia mengungkapkan bahwa peristiwa memilukan yang dialami mendiang Zetro juga menjadi sebuah luka dalam bagi Kementerian Luar Negeri, sebagaimana hal yang sama dialami oleh pihak keluarga, yaitu kesedihan mendalam atas kepergiannya.
Oleh karenanya, pemerintah berkomitmen untuk bisa menyelesaikan dan memberikan kepastian hukum dalam penanganan kasus yang mengakibatkan kematian terhadap almarhum.
"Kami juga menyampaikan komitmen kami untuk bisa menyelesaikan urusan ini dengan sejelas-jelasnya," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Sugiono menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian anggota terbaik dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima.
Selain itu, ia berharap kepada keluarga, istri dan anak dari Zetro Leonardo Purba bisa diberi ketabahan dan kekuatan dalam menerima musibah ini.
"Semoga kita semua bisa diberi kesabaran, ketabahan, kedinginan hati dan pikiran bisa menerima hari ini dengan sebaik-baiknya," kata dia.
Jenazah staf KBRI tiba di Tanah Air melalui Terminal Kargo Bandara Soetta, Tangerang, Banten pada Selasa malam setelah sebelumnya diterbangkan dari Peru.
Selanjutnya, jenazah dilakukan pemindahan ke mobil ambulans yang disiapkan untuk membawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto di Jakarta Pusat.
Baca juga: Indonesia minta Peru selidiki tuntas penembakan staf KBRI Lima
Baca juga: Staf KBRI Lima tewas ditembak di Peru
Setelah disemayamkan sebagai proses peribadatan keagamaan terhadap mendiang Zetro di RSPAD, direncanakan jenazah langsung disemayamkan oleh keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sari Mulya, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten pada Kamis (11/9).
Diketahui, proses autopsi jenazah Zetro oleh pihak kepolisian Peru telah selesai dilakukan beberapa hari yang lalu.
KBRI Lima telah melakukan koordinasi intensif dengan aparat kepolisian Peru untuk mengawal proses investigasi demi mendapatkan motif dan mengetahui pelaku penembakan terhadap Zetro.
Pihak kepolisian di Lima sudah berkoordinasi dengan pihak kejaksaan setempat untuk menyelidiki peristiwa tersebut dan juga telah memberi pengawasan.
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.