ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membanggakan kisahnya meningkatkan produktivitas dan nilai tambah ekonomi Indonesia melalui hilirisasi mineral. Hal ini menjadi salah satu program utama pemerintahannya selama menjabat 1 dekade ke belakang.
Menurutnya keputusan melarang ekspor bahan mentah, khususnya nikel menjadi langkah besar Indonesia yang banyak ditentang berbagai negara. Bahkan, gugatan diberikan kepada Indonesia karena langkah hilirisasi ini.
"Kita juga telah mengambil langkah besar untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah dengan tidak lagi mengekspor bahan mentah, tapi mengolahnya dulu di dalam negeri. Walau banyak negara lain menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan," ungkap Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR, Jumat (16/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurutnya Indonesia tidak gentar dengan tentangan bahkan gugatan yang diajukan, menurutnya sebagai bangsa yang berdaulat Indonesia maju terus untuk meningkatkan perekonomian nasional.
"Tapi kita sebagai bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah, bahkan terus maju melangkah," ujar Jokowi.
Kini, langkah larangan ekspor bahan mentah dengan langkah hilirisasi pun sudah dilakukan pada beberapa komoditas, dimulai dari nikel, bauksit, tembaga, hingga timah.
"Langkah tersebut dimulai dari nikel, bauksit, dan tembaga yang akan dilanjutkan dengan timah, serta sektor potensial lainnya, seperti perkebunan, pertanian, dan kelautan," tegas Jokowi.
(hal/fdl)