ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Nama Bayu Aji Pangestu beberapa kali muncul di media daring. Terbaru, alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), ini mebuat perusahaan rintisan atau startup di bidang pendidikan disertai tujuan jelas.
Bidang pendidikan dipilih bukan tanpa alasan. Pesohor Bayu Aji Pangestu percaya, pendidikan salah satu senjata ampuh untuk mengubah nasib. Fungsi dasar pendidikan adalah mengubah ketidaktahuan menjadi tahu.
Saat seseorang tahu, perspektif dan sudut panjangnya meluas. Dari sinilah masa depan cerah sejatinya bisa dimulai. Teknologi memungkinkan pendidikan diakses dari berbagai jalur termasuk kelas daring dan interaktif.
“Saya ingin membangun ekosistem pembelajaran terintegrasi, dari kelas online interaktif, sertifikasi kompetensi, jaringan alumni, hingga pusat pelatihan offline di Bogor,” kata Bayu Aji Pangestu.
Saya Dan Tim Optimis
Lewat wawancara tertulis bersama Showbiz Liputan6.com, Jumat (5/9/2025), gagasan Bayu Aji Pangestu membangun perusahaan rintisan dimulai dari fakta dan data soal kebutuhan pendidikan bisnis yang praktis, terjangkau, dan relevan.
“Dengan pendekatan hybrid ini, saya dan tim optimistis bisa memperluas akses pendidikan berkualitas di Indonesia. Kami hadirkan program Mini MBA, Studentpreneur Program, hingga sertifikasi digital yang bisa diakses secara daring maupun luring,” ujarnya.
Mencetak Talenta Baru
“Tujuan saya bersama tim jelas yakni mencetak talenta siap bekerja dan berbisnis dalam waktu singkat, dengan kurikulum berstandar internasional,” beri tahu Bayu Aji Pangestu.
Perusahaan rintisan yang dimaksud Marketing Institute Indonesia yang bisa diakses melalui situs resmi. Perusahaan rintisan di bidang pendidikan teknologi ini mencatat valuasi lebih dari Rp8 miliar.
Ribuan Peserta
Pencapaian ini menegaskan bahwa sektor pendidikan teknologi alias edutech di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan pesat dan makin dilirik generasi muda maupun investor.
“Sejak diluncurkan, Marketing Institute Indonesia diikuti ribuan peserta dari berbagai kalangan, mulai pelajar SMA, mahasiswa, pelaku UMKM, hingga profesional di perusahaan nasional maupun multinasional,” Bayu Aji Pangestu mengakhiri.