ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Bawang putih adalah salah satu tanaman herbal yang paling tua dan paling sering digunakan di berbagai belahan dunia. Tidak hanya sebagai bumbu dapur yang menambah cita rasa masakan, bawang putih juga telah digunakan selama ribuan tahun sebagai obat tradisional untuk berbagai macam penyakit. Sejak zaman Mesir kuno hingga pengobatan Cina klasik, bawang putih dipercaya mampu menyembuhkan dan mencegah berbagai keluhan kesehatan.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, berbagai studi modern kini mendukung klaim tersebut secara ilmiah. Kandungan bioaktif dalam bawang putih terbukti memiliki efek antibakteri, antioksidan, antiinflamasi, bahkan antikanker. Artikel ini akan mengupas secara mendalam berbagai manfaat bawang putih bagi kesehatan, kandungan nutrisinya, cara konsumsi yang tepat, efek samping yang mungkin terjadi, dan jawaban atas pertanyaan umum terkait penggunaannya.
Kandungan Nutrisi Bawang Putih
Meskipun berukuran kecil, setiap siung bawang putih mengandung berbagai nutrisi penting yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Dalam satu siung bawang putih (sekitar 3 gram), terdapat sekitar 4,5 kalori, 1 gram karbohidrat, serta kandungan protein dan lemak yang sangat kecil. Namun, kekayaan nutrisinya tidak terletak pada jumlah kalori, melainkan pada senyawa bioaktif yang terkandung di dalamnya.
Dikutip dari laman verywellhealth.com, bawang putih mengandung vitamin dan mineral seperti:
- Vitamin B6
- Vitamin C
- Mangan
- Selenium
- Kalsium
- Magnesium
- Fosfor
- Potasium
Yang paling penting, bawang putih mengandung senyawa sulfur seperti allicin, ajoene, diallyl sulfide, dan S-allyl-cysteine. Senyawa-senyawa inilah yang memberikan efek terapeutik bagi tubuh, terutama dalam melawan infeksi dan melindungi jantung.
Allicin, meskipun bersifat tidak stabil dan mudah rusak oleh panas, terbentuk saat bawang putih dihancurkan atau dipotong. Oleh karena itu, cara pengolahan bawang putih sangat memengaruhi kandungan nutrisinya. Mengonsumsi bawang putih mentah atau menunggu beberapa menit setelah dihancurkan sebelum dimasak akan membantu mempertahankan manfaat allicin secara optimal.
Khasiat Bawang Putih bagi Kesehatan
Berikut ini adalah sejumlah manfaat utama bawang putih yang telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah:
1. Meningkatkan Sistem Imun
Bawang putih terbukti memiliki efek antivirus dan antibakteri yang kuat. Konsumsi rutin bawang putih dapat membantu tubuh melawan flu, infeksi saluran pernapasan, bahkan virus seperti herpes, rotavirus, dan HIV. Senyawa organosulfur dalam bawang putih berperan besar dalam meningkatkan fungsi sel imun, terutama sel natural killer.
Dalam sebuah studi, orang yang mengonsumsi suplemen ekstrak bawang putih mengalami lebih sedikit hari sakit selama musim flu dibanding mereka yang tidak mengonsumsinya. Efek ini menjadi sangat penting terutama pada lansia dan mereka dengan sistem imun lemah.
Hipertensi adalah salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung dan stroke. Mengutip dari Healthline, bawang putih terbukti dapat menurunkan tekanan darah, bahkan dalam beberapa studi, efeknya sebanding dengan obat antihipertensi. Senyawa allicin dalam bawang putih membantu memperlebar pembuluh darah dan mengurangi tekanan dalam sistem kardiovaskular.
Penurunan tekanan darah sebesar 10–15 mmHg secara signifikan dapat menurunkan risiko serangan jantung. Namun, efektivitas ini bisa dipengaruhi oleh kadar vitamin B12 dalam tubuh, karena berperan dalam metabolisme allicin.
Bawang putih mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) tanpa memengaruhi kolesterol baik (HDL). Studi menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih selama dua bulan dapat menurunkan LDL hingga 10%. Hal ini disebabkan oleh kemampuan bawang putih dalam menghambat sintesis kolesterol di hati.
Dengan kadar LDL yang lebih rendah, risiko terbentuknya plak di pembuluh darah juga berkurang, yang berarti perlindungan tambahan terhadap penyakit jantung koroner.
4. Mencegah dan Melawan Kanker
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi bawang putih secara teratur dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker, seperti kanker lambung, usus besar, paru-paru, dan payudara. Bawang putih mampu memperbaiki DNA yang rusak, menghentikan pertumbuhan sel kanker, dan mengurangi peradangan.
Efek antikanker ini didukung oleh senyawa sulfur dan antioksidan dalam bawang putih, yang bekerja secara sinergis untuk menghambat perkembangan sel abnormal.
5. Menjaga Kesehatan Otak dan Saraf
Bawang putih kaya akan antioksidan yang dapat melindungi sel-sel otak dari stres oksidatif. Ini membantu menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih yang sudah tua (aged garlic extract) memiliki efek perlindungan terhadap penurunan fungsi kognitif.
Konsumsi rutin bawang putih juga dapat membantu menjaga aliran darah ke otak dan memperbaiki fungsi memori.
6. Menyehatkan Hati dan Ginjal
Pada pasien dengan penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD), konsumsi bawang putih menunjukkan perbaikan kondisi secara signifikan. Selain itu, bawang putih dapat menurunkan risiko kerusakan ginjal dengan cara menurunkan tekanan darah dan mencegah stres oksidatif.
Allicin membantu memperbaiki fungsi ginjal dan memberikan efek protektif yang sebanding, bahkan lebih baik, dibandingkan obat losartan dalam beberapa studi praklinis.
7. Menjaga Keseimbangan Mikrobioma Usus
Bawang putih bertindak sebagai prebiotik yang membantu pertumbuhan bakteri baik di usus. Ini penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, memperbaiki metabolisme, dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
Dengan mikrobioma usus yang seimbang, tubuh menjadi lebih tahan terhadap infeksi dan inflamasi kronis.
Cara Mengonsumsi Bawang Putih agar Manfaat Maksimal
Untuk mendapatkan manfaat terbaik dari bawang putih, konsumsi dalam keadaan mentah seringkali lebih disarankan. Allicin, senyawa utama dalam bawang putih, cepat rusak jika dipanaskan. Oleh karena itu, menghancurkan bawang putih lalu membiarkannya selama 10 menit sebelum dimasak dapat membantu mempertahankan kandungan aktifnya.
Bawang putih juga tersedia dalam bentuk suplemen seperti kapsul minyak bawang putih atau aged garlic extract. Suplemen ini bisa menjadi alternatif bagi yang tidak tahan dengan aroma atau rasa tajam bawang putih mentah. Namun, pilihlah produk yang sudah terstandarisasi dan berkualitas tinggi.
Selain itu, mengombinasikan bawang putih dengan bahan sehat lain seperti madu atau minyak zaitun dapat menambah khasiatnya. Misalnya, campuran bawang putih dan madu dapat menjadi tonik alami yang mendukung daya tahan tubuh.
Efek Samping dan Peringatan
Meskipun alami dan bermanfaat, bawang putih tidak lepas dari efek samping. Beberapa orang mungkin mengalami bau badan, bau napas menyengat, mulas, atau perut kembung jika mengonsumsi bawang putih dalam jumlah besar. Reaksi ini umumnya tidak berbahaya namun cukup mengganggu.
Bawang putih juga memiliki sifat antikoagulan (pengencer darah). Ini bisa berbahaya bagi orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin atau aspirin, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi bawang putih dalam dosis tinggi jika Anda sedang mengonsumsi obat.
Selain itu, penderita GERD atau maag kronis sebaiknya berhati-hati karena bawang putih dapat memicu gejala seperti nyeri ulu hati. Mereka yang akan menjalani operasi juga disarankan untuk berhenti mengonsumsi bawang putih setidaknya dua minggu s...