ARTICLE AD BOX
Manokwari (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperluas cakupan imunisasi dasar di Provinsi Papua Barat dengan mengintroduksi vaksin heksavalen untuk memberikan perlindungan bagi anak-anak.
Adminkes Ahli Madya Direktorat Imunisasi Kemenkes, Yusneri di Manokwari, Selasa, mengatakan percepatan imunisasi menjadi agenda mendesak seiring laporan kejadian luar biasa polio.
"Untuk menutupi cakupan imunisasi, baik imunisasi tetes maupun suntik, kita semua diminta mengejarnya dengan heksavalen," kata Yusneri.
Baca juga: Menko PMK sebut masih ada anak di beberapa kabupaten kena polio
Dia menyebut sosialisasi yang diselenggarakan di Manokwari pada 1-2 September 2025 bermaksud menyamakan persepsi tenaga kesehatan guna mengoptimalkan pelaksanaan vaknisasi heksavalen.
Vaksin tersebut mengombinasikan enam antigen sekaligus dalam satu suntikan, yaitu difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, Hib, dan polio, sehingga jadwal pelaksanaan vaksinasi lebih sederhana.
"Vaksin heksavalen dimulai Oktober 2025. Selain lebih efektif, cakupan diharapkan meningkat signifikan," kata Yusneri.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat Alwan Rimosan mengatakan vaksin heksavalen menjadi strategi penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan imunisasi dasar bagi anak-anak.
Pertemuan sosialisasi vaksinasi heksavalen bertujuan memperkuat pemahaman dan kesiapan seluruh pihak terkait, mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten di wilayah Papua Barat.
"Forum ini membahas teknis pelaksanaan, strategi integrasi vaksin ke program rutin, serta tantangan lapangan yang dihadapi petugas," ucap Alwan.
Baca juga: Pemerintah target 95 persen anak di Manokwari terima vaksin polio 2024
Baca juga: Papua Barat capai cakupan imunisasi MR tertinggi
Pengelola Program Imunisasi Dinkes Papua Barat Hendrik Marisan menyebut keterlibatan Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) dan UNICEF menjadi bagian penting dalam kegiatan vaksinasi.
Sinergisitas dan kolaborasi pemerintah daerah bersama Komda KIPI maupun UNICEF berdampak positif terhadap penjaminan mutu, keamanan, serta kepercayaan publik terhadap imunisasi.
“Kolaborasi ini adalah contoh nyata sinergi antara pemerintah, mitra internasional, dan organisasi profesi demi pelayanan kesehatan yang lebih baik," ujarnya.
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.