ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) bicara soal kekuasaan yang dimiliki para pimpinan partai politik dalam negara demokrasi. Dia kemudian berkelakar soal dirinya baru ingin mencalonkan sebagai pimpinan partai.
Hal itu disampaikan Bamsoet dalam Seminar Hari Konstitusi yang diadakan oleh MPR dengan tema 'Refleksi Ketatanegaraan: Quo Vadis Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia' di gedung MPR RI, Jakarta, Minggu (18/8/2024).
"Jadi semua negara yang memilih sistem demokrasi seperti kita yang berkuasa adalah partai-partai politik. Yang berkuasa adalah orang-orang yang memimpin partai politik," kata Bamsoet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya ketua umum partai politik, saya baru ingin mencalonkan, entah jadi entah nggak," tambahnya sambil tertawa.
Bamsoet saat ini merupakan Waketum Partai Golkar. Partai Golkar pun bakal menggelar Munas pada 20 Agustus untuk memilih Ketum baru setelah Airlangga Hartarto mundur.
Bamsoet terus bicara soal kekuasaan ketum partai. Dia mengatakan ketum partai tetap harus adaptif meski punya kuasa.
"Karena saya juga harus menyesuaikan diri dengan keadaan. Harus adaptif," ujarnya.
Dia mengatakan ketua umum partai punya kekuasaan mengusung calon presiden yang akan dipilih rakyat. Dia juga mengatakan ketum partai juga bisa menentukan menteri-menteri yang akan membantu presiden.
"Di politik itu harus adaptif. Saya lah yang akan menentukan yang akan dipilih oleh rakyat untuk presiden dan wakil presiden," sebutnya.
"Karena faktanya setelah reformasi banyak menteri-menteri yang diakomodir bukan berdasarkan kapasitas dan kapabilitas. Tapi berdasarkan keharusan mengakomodir. Betul. Ya itu fakta kehidupan demokrasi yang kita jalani saat ini," sambungnya.
(ial/haf)