Kapal Tanker TNI Kirim 2 Ribu Kiloliter BBM ke Daerah Banjir Sumatera

KAPAL perang TNI Angkatan Laut, KRI Bontang-907, siap berlayar menuju Sibolga, Sumatera Utara, pada Ahad, 7 Desember 2025. Kapal tanker ini berlayar dari markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Tanjung Priok, Jakarta.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Tunggul mengatakan pengerahan kapal perang jenis tanker milik TNI AL ini untuk mendukung kebutuhan bahan bakar unsur Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) dan masyarakat yang terdampak bencana Sumatera. KRI Bontang-907 membawa 2.000 kiloliter bahan bakar minyak (BBM). 

Selain membawa BBM, KRI Bontang-907 mengangkut kebutuhan logistik seperti puluhan ton sembako, baju, obat-obatan dan kebutuhan primer lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat.

“KRI Bontang, merupakan kapal perang jenis tanker yang memuat bahan bakar solar 2.000 kiloliter, saat ini masih dalam proses loading bahan bakar yang akan didistribusikan ke daera-daerah yang terdampak,” ujar Tunggul dalam keterangan resminya, Ahad. 

Tunggul mengatakan KRI Bontang-907 segera berangkat setelah pengisisan selesai. Keberadaan kapal tanker ini sangat berfungsi untuk mendukung ketersediaan bahan bakar pada lokasi terdampak bencana, yang akses jalannya terputus dan tidak bisa dilalui oleh jalur darat.

Hingga saat ini, personel TNI AL yang sudah siaga di Sumatera telah mendistribusikan logistik dan kebutuhan masyarakat. Dari kapal perang tersebut, dua di antaranya merupakan kapal bantu rumah sakit, yakni KRI dr. Soeharso-990. Kapal bantu rumah sakit ini diposisikan di pantai timur Sumatera. Sedangkan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat - 992 diposisikan di pantai barat.

“Sampai dengan saat ini, TNI AL telah mengerahkan 14 KRI dari berbagai jenis, untuk kekuatan udara ada 7 yaitu 5 Helikopter dan 2 Pesawat CN,” ujar Tunggul. “Selain itu, TNI AL mensiagakan Batalyon Kesehatan Marinir dan Komando Kewilayahan di lokasi terdampak bencana yaitu Kodaeral I dan Kodaeral II. Pelibatan personel TNI AL sampai dengan saat ini adalah 3.452 Personel.”

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah pengungsi bencana Sumatera mencapai 849 ribu orang. Sementara jumlah korban meninggal per Ahad mencapai 940 orang dan hilang 276 orang.