ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Usai meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024, Gregoria Mariska Tunjung sudah ditunggu Japan Open yang berlangsung 20-25 Agustus. Ia harus segera mengatasi jet lag.
Jorji, panggilan karibnya telah berada di Jakarta sejak 9 Agustus 2024. Ia hanya mendapatkan satu sampai dua hari untuk mengistirahatkan diri dari pertandingan panjang sebelum memulai persiapan kembali menuju Jepang.
Gregoria menyadari kondisi persiapan yang terbatas tersebut. Untuk itu, dia ingin segera memfokuskan pada pengembalian jam tidur yang normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persiapannya jujur terbatas banget karena kemarin sebulan (Paris) di sana, kayak berasa masih jet lag, tapi kemarin saat sampai (di Jakarta) mau enggak mau sudah harus latihan walaupun masih kayak zombie karena mengantuk. Karena kan jam tidurnya masih menyesuaikan lagi. Jadi persiapannya bisa dibilang terbatas," kata Gregoria di Pelatnas PBSI, Cipayung, Kamis (15/8/2024).
"Jadi yang mau diperbaiki jam tidurnya sih karena jadinya latihannya menyesuaikan juga. Misalnya latihan di pukul 6 pagi, tapi karena tidurnya jam 12 malam, jadi hanya 6 jam istirahat. Kan masih jet lag."
"Badannya juga masih menyesuaikan makanya jadi gampang capek. Tapi itu membantu tidur malamnya bisa lebih cepat. Seharusnya makin ke sini makin oke," lanjutnya.
Dibandingkan atlet-atlet lain sehabis Olimpiade memutuskan mundur dari Japan Open, Gregoria tetap lanjut tampil di turnamen.
"Saya merasa harus tanding di Japan Open karena kemarin (tahun lalu) semifinal jadi mau mempertahankan itu," tutur atlet 25 tahun itu.
"Lalu ditambah baru selesai dari olimpiade kayak di tahun ini maksimalkan dulu, enggak mau pilih-pilih turnamen. Kecuali kalau sakit. Tapi kayak kemarin setelah di olimpiade hasilnya cukup bagus, saya mau mencoba untuk menantang diri saya supaya bisa naik lagi, meskipun persiapannya terbatas tapi semoga cukup," Gregoria mempertegas.
(mcy/pur)