ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Badan Pangan Nasional mengakui bahwa ada penurunan signifikan untuk komoditas bawang merah. Penurunan terjadi baik di tingkat petani dan konsumen.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono mengatakan berdasarkan laporan di lapangan harga bawang merah di tingkat petani di level Rp 13.000 per kilogram (kg) sampai Rp 14.000/kg.
"Laporan dari teman-teman di lapangan, harga bawang merah Rp 14.000, Rp 13.000, itu masih konde ya bukan bukan rogol, artinya masih ada daunnya," kata dia kepada detikcom, dikutip Kamis (15/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka itu cukup jauh dari Harga Acuan Pemerintah (HAP) bawang merah di tingkat petani yang diatur pemerintah Rp 18.500 sampai Rp 20.000/kg.
Aturan HAP bawang merah tertuang dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 17 Tahun 2023 tentang Harga Acuan Pemerintah di Tingkat Produsen dan Konsumen komoditas Kedelai, Bawang Merah, Cabai Rawit Merah, Cabai Rawit Keriting, Daging Sapi, dan Gula.
Adapun penyebab anjloknya harga bawang merah saat ini karena tengah masuk masa panen raya. Maino menyebut, walaupun tidak serentak, tetapi waktu panen bawang merah di sentra produksi hampir bersamaan waktunya.
"Karena memang masuk musim panen raya, meskipun tidak serentak semua wilayah, jadi hampir bersamaan seperti Nganjuk, Probolinggo, Kendal, Brebes, Demak, termasuk sebentar lagi Bhima, jadi hampir bersamaan, harga memang menjadi rendah jauh di bawah harga acuan pemerintah (HAP)," jelasnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo juga telah mengatakan sejumlah penyebab terkait anjloknya harga bawang merah. Dia mengatakan dalam rapat koordinasi inflasi, dikutip dari YouTube Kemendagri, Senin (12/8 lalu.
Nyoto mengatakan ada sejumlah penyebab mengapa harga bawang merah terjun bebas. Pertama pasokan saat ini tengah melimpah pasca panen raya hingga akhir Juli 2024.
Total produksi tahun ini mencapai 771,3 ribu ton, di mana angka itu tercatat penurun 40 ribu ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, saat produksi menurun, ternyata konsumsi masyarakat akan bawang merah juga menurun.
"Terkait konsumsi dari total konsumsi dari Januari sampai Juli 2024, sebesar 691,1 ribu ton. Artinya konsumsi juga terjadi penurunan lebih rendah 1.380 ton dibandingkan 2023. Ada sekitar 80 ton bawang merah yang posisinya memang mengambang. Inilah yang menyebabkan harga cenderung menurun," terangnya.
(ada/kil)